CUCUPOKER

 CERITABOKEP-Tidak mau sebenernya jalinan perkawinan kami di nodai dengan kata perselingkuhan, perkata ini nampak sangat tidak pantas serta aib buat keluarga kami. Apa boleh buat nafsu diriku sangat tingi sampai imanku terbobol buat melaksanakan perbuatan yang serius hina serta tidak pantas ditiru oleh siapa saja.


Dengan bersamaan berjalan waktu saya terus menjadi tidak terkendali, ya apa lagi jika bukan Sex.

Itu seluruh sebab kesalahanku sebab diriku hiper sex, kerutinan kurang baik yang tidak sanggup saya hapus hingga saat ini ialah menyaksikan vidio porno. apalagi nyaris segala style sex kayaknya telah saya praktekan cocok adegan film. Kali aja perihal ini yang jadi faktor dini dari ketergantungan ku melaksanakan sex leluasa ataupun dengan istri sendiri.

Parahnya lagi hati kecilku mau melampiaskan penis panjang ku ini ke bermacam tipe perempuan, baik tua muda. ABG, ataupun masih dibawah usia. Sementara itu dikala ini saya telah menikah dengan perempuan pilihanku, tetapi karenan agenda kerjanya yang sangat over jadi pertemuan dengan istriku sangatlah sedikit.

kembali kerja sangat istriku telah letih. ikatan tubuh kadangkala di lalaikannya. inilah yang jadi problem di dalam keluargaku. Bulan ini mertuaku dikabarkan hendak berkunjung kerumahku. Buat itu istriku hari ini mempersiapkan baik kamar tempat tidur serta bermacam keperluan nya sepanjang tinggal disini.

Ini merupakan peluang empuk bagiku, tanpa sepengetahuan istriku saya pula menikmati badan bahenol mertuaku, menantu edan memanglah saya ini, sehabis anaknya ibunya pula turut dimakan. Seluruh memanglah bagaikan surprise, peristiwa ini sangat diluar batasan naluriku.

Mertuaku pula masih memiliki gairah sex yang luar biasa apalagi istri ku sendiri kayaknya kalah dengan kemampuannya, telah sebagian kali akhrinya saya sukses melampiaskan sex ku kepada bunda mertuaku. Serta kali ini kayaknya, Sepanjang satu minggu Bunda Mertuaku terletak di Jakarta, nyaris tiap hari tiap terdapat peluang saya serta Bunda Mertuaku senantiasa mengulangi persetubuhan kami.

Terlebih sehabis Indri istriku ditugaskan ke Medan sepanjang 3 hari buat mengerjakan proyek yang lagi di kerjakan kantor istriku, Saya serta Bunda mertuaku tidak menyia- nyiakan peluang yang kami peroleh, kami berdua terus menjadi kurang ingat diri.

Saya serta Bunda mertuaku tidur seranjang, seperti suami istri, kala hasrat birahi kami tiba saya serta Bunda Mertuaku langsung menyelesaikan hasrat kami berdua. Kusirami terus menerus rahim Bunda Mertuaku dengan spermaku, dampaknya parah. Sehabis istriku kembali dari Medan Ayah mertuaku memohon supaya Bunda mertuaku lekas kembali ke Gl, dengan berat hati kesimpulannya Bunda mertuakupun kembali ke desa Gl.

Sehabis Bunda mertuaku kembali kedesa GL hari hariku jadi hening Saya begitu ketagihan dengan game sex Bunda Mertuaku saya rindu jeritan jeritan joroknya, dikala orgasme lagi melandanya. Pertengahan juni kemudian Bunda mertuaku menelponku ke kantor, saya begitu gembira sekali Kami berdua telah sama sama silih merindukan,

buat mengulangi persetubuhan kami, tetapi yang sangat membuatku kaget merupakan dikala Bunda mertuaku membagikan berita, jika dia terlambat tiba bulan serta sehabis ditilik ke dokter, Bunda mertuaku positip berbadan dua. Saya kaget sekali, saya pikir, Bunda Mertuaku telah tidak dapat berbadan dua lagi.

Saya memohon kepada Bunda mertuaku, supaya benih yang terdapat dalam kandungannya dijadikan saja, tetapi Bunda mertuaku menolaknya, Bunda mertuaku bilang itu sama saja dengan bunuh diri, sebab suaminya telah lama tidak sempat lagi menggaulinya, namun masih dapat berbadan dua. Baru saya tersadar, yah jika Ayah mertuaku ketahui istrinya berbadan dua, tentu Ayah mertuaku marah besar terlebih bila Ayah mertuaku ketahui jika yang menghamili istrinya merupakan menantunya sendiri.

Atas anjuran Dokter, bagi dokter di umurnya yang saat ini ini, sangat riskan sekali untuk Bunda mertuaku buat berbadan dua ataupun mempunyai anak lagi, jadi Bunda mertuaku memutuskan buat mengambil aksi. Bu, apa butuh saya tiba ke desa Gl? Bunda mertuaku melarang,

Tidak harus sayang nanti malah buat Ayah curiga, lagi pula ini cuma pembedahan kecil. Sehabis saya percaya kalau Bunda mertuaku tidak butuh ditemani, otak jorokku langsung terbayang badan telanjang Bunda mertuaku. Bu saya kangen sekali sama Bunda, saya kepengen banget nih Bu. Iya Mas, Bunda pula kangen sama Mas Pento.

Tunggu ya sayang, sehabis permasalahan ini berakhir, akhir bulan Bunda tiba. Mas Pento boleh entotin Bunda sepuasnya. Saat sebelum kuakhiri obrolan, saya bilang sama Bunda mertuaku supaya jangan hingga berbadan dua lagi, Bunda mertuaku cuma tersenyum serta mengatakan jika ia kemalingan.

Edan.., ikatan hitam antara saya dengan Bunda mertuaku menciptakan benih yang mendekam di rahim Bunda mertuaku, saya sangat bimbang sekali. Dikala saya lagi asik asyiknya melamun memikirkan apa yang terjalin antara saya serta Bunda mertuaku, saya dikagetkan oleh suara dering telepon dimejaku. Hallo, selamat pagi. Pento kalian tolong ke ruang Bunda sebentar. Nyatanya Bos besar yang memanggil, akupun beranjak dari tempat dudukku serta bergegas mengarah rangan Bunda Mila.

Bunda Mila, perempuan separuh baya, yang telah menjanda sebab ditinggal mati suaminya akibat musibah, dikala latihan terjun payung di Sawangan. Saya taksir, umur Bunda Mila kurang lebih 45 tahun, Bunda Mila seseorang perempuan yang begitu penuh wibawa, meski telah berumur 45 tahun tetapi Bunda Mila senantiasa nampak menawan, cuma sayang Badan Bunda Mila agak gendut.

Selamat pagi Bu, terdapat apa Bunda memanggil aku. Oh tidak.., Bunda hanya ingin Tanya menimpa pekerjaan kemarin, yang diberikan sama Bp. Anwar telah berakhir kalian kerjakan ataupun belum?. Oh.. ya Bu.. telah, saat ini aku lagi memeriksanya kembali saat sebelum aku serahkan, supaya tidak terdapat kesalahan. Jawabku.

Oh.. ya.. telah jika begitu, Kalian nampak pucat mengapa? Kalian sakit?. Tanya Bunda Mila. Oh tidak Bu Aku tidak apa- apa. Jika kalian kurang sehat, ijin saja rehat dirumah, jangan dipaksakan nanti malah tambah parah penyakit mu.

Ah.. tidak apa- apa Bu aku sehat kok, Jawabku. Dikala saya hendak meninggalkan ruangan Bunda Mila, saya sangat kaget sekali, dikala Bunda Mila mengatakan, Makanya jika selingkuh hati hati dong Pen, Jangan sangat berani. Saat ini dampaknya ya beginilah Bunda mertuamu berbadan dua.

Saya sangat kaget sekali, bagai disambar petir rasanya mukaku panas sekali, saya serius memperoleh malu yang luar biasa. Dari mana Bunda ketahui? tanyaku dengan suara yang terbata bata. Maaf Pen Bukannya Bunda mau ketahui urusan orang lain, Tadi waktu Bunda menelfon kalian kalian kok online terus Bunda jadi penasaran, Bunda masuk saja ke line kalian.


Sesungguhnya, sehabis Bunda ketahui kalian lagi bicara apa, dikala itu Bunda hendak menutup telepon rasanya kok lancang dengerin pembicaraan orang lain, tetapi Bunda jadi tertarik begitu Bunda ketahui kalau kalian selingkuh dengan Bunda mertuamu sendiri.

Saya marah sekali, tetapi apa energi Bunda Mila merupakan atasanku, tidak hanya itu Bunda Mila merupakan kerabat sepupu dari owner industri tempat saya bekerja, dapat dapat malah saya dipecat. Saya cuma diam serta menundukan kepalaku, saya pasrah.

Ya telah, tenang saja rahasia kalian nyaman ditangan Bunda Terima kasih Bu, jawabku lirih sembari menundukkan mukaku Nanti sore sehabis jam kerja kalian temenin Bunda ke rumah, terdapat yang hendak Bunda bicarakan dengan kalian, OK. Tentang apa Bu? tanyaku. Bunda ingin mendengar seluruh cerita tentang hubunganmu dengan Bunda mertuamu serta jangan menolak pintanya tegas.

Akupun keluar dari ruangan Bunda Mila dengan perasaan tidak karuan, saya marah atas perbuatan Bunda Mila yang dengan lancang mencermati pembicaraanku dengan Bunda mertuaku serta rasa malu sebab ikatan gelapku dengan Bunda mertuaku dikenal oleh orang lain.

Mengapa Pen? Kok mukamu kusut gitu habis dimarahin sama sang gendut ya, Tanya Wilman sohibku. Ah, tidak terdapat apa apa Wil Saya lagi letih aja. Oh saya pikir sang gendut itu marahin kalian. Kalian itu Wil, gendat gendut, ntar jika Bunda Mila denger mati kalian.

Hari itu saya telah tidak konsentrasi dalam pekerjaanku Saya cuma melamun serta memikirkan Bunda mertuaku, kasihan sekali dia wajib dikuret sendirian, terbayang dengan jelas sekali wajah Bunda mertuaku kekasihku, rasanya saya mau terbang ke desa GL serta menemani Bunda mertuaku, tetapi apa energi Bunda mertuaku melarangku.

Terlebih nanti sore saya wajib berangkat dengan Bunda Mila, serta saya wajib menggambarkan kepadanya seluruh yang saya natural dengan Bunda mertuaku. uh.. rasanya ingin meledak dada ini. Saya berharap supaya jam tidak harus bergerak, tetapi detik demi detik terus lalu dengan kilat, tanpa terasa telah jam separuh 5.

Ya saya cuma dapat pasrah, ingin tidak ingin saya wajib mencerikan seluruh yang terjalin antara saya dengan Bunda mertuaku supaya rahasiaku senantiasa nyaman. Kring.., kuangkat telepon di meja kerjaku. Gimana? Telah siap, Tanya Bunda Mila. Ya Bu aku siap, Ya telah kalian jalur duluan tunggu Bunda di ATM pemuda. Nyatanya Bunda Mila tidak mau kepergiannya denganku dikenal karyawan lain.

Dengan menumpang mobil kawanku Wilman, saya diantar hingga atm bni, dengan alibi saya ingin mengambil duit, serta hendak berangkat ketempat familiku, kesimpulannya wilman juga tidak jadi menunggu serta mengantarkanku kembali semacam umumnya. Kurang lebih 5 belas menit saya menunggu Bunda Mila, tetapi yang ditunggu- tunggu belum tiba pula, dikala kesabaranku nyaris habis kulihat mobil Mercedes gelap kepunyaan Bunda Mila masuk ke taman serta parkir.

Bunda Mila juga turun dari mobil serta berjalan kearah ATM. Hi.. Pento mengapa kalian disini?, sapa Bunda Mila. Saya jadi bimbang, tetapi Bunda Mila mengedipkan matanya, akupun paham iktikad Bunda Mila, supaya kami bersandiwara sebab terdapat sebagian orang yang lagi antri mengambil duit.

Oh tidak Bu, aku lagi nunggu temen tetapi kok belum tiba pula, sahutku. Bunda Mila juga bergabung antri di depan ATM. Gimana, temenmu belum tiba pula? Dikala Bunda Mila keluar dari ruang ATM. Belum Bu. Ya telah kembali bareng Bunda aja toh kita kan searah.

Saya juga berjalan kearah mobil Bunda Mila, saya duduk di depan disamping supir individu Bunda Mila sedangkan Bunda Mila sendiri duduk dibangku balik. Mari, Pak Bari kita kembali Iya Nya.., sahut Pak bari Untung saya ketemu kalian disini Pento Sementara itu tadi saya telah cari kalian dikantor kata sahabat temanmu kalian udah kembali. Uh.. batinku Bunda Mila mulai bersandiwara lagi. Memangnya terdapat apa Bunda mencari aku?.

Menimpa proposal yang kalian buat tadi siang baru pernah Bunda cek sore tadi, nyatanya terdapat sebagian kekurangan yang wajib ditambahkan. Yah dari pada nunggu esok mendingan kalian selesaikan sebentar di rumah Bunda OK. Saya cuma diam saja, pikiranku betul- betul kacau dikala itu, hingga hingga saya tidak ketahui jika saya telah hingga dirumah Bunda Mila.

Mari masuk, ajak Bunda mila. Saya sangat terkagum kagum memandang rumah bossku yang sanggat besar serta megah. Saya serta Bunda Mila juga masuk kerumahnya terus menjadi kedalam saya terus menjadi meningkat kagum memandang isi rumah Bunda Mila yang begitu antik serta elegan.

Selamat sore Nya, Sore Yem, Oh ya.. yem ini terdapat anak buah ku dikantor, ingin mengerjakan tugas yang wajib dituntaskan hari ini pula tolong kalian antar ia ke kamar Bayu, supaya Ayah Pento bekerja disitu. Baik Nya. Akupun diajak mengarah kamar Bayu oleh Iyem pembantu di rumah Bunda Mila. Silakan Den, ini kamarnya. Akupun merambah kamar yang ditunjuk oleh Iyem.

Suatu kamar yang besar serta elegan sekali. Langsung saya duduk di kursi yang terdapat di dalam kamar. Kring.., kring.., kuangkat telepon yang melekat di bilik. Hallo, Pento, itu kamar anakku, saat ini ini anakku lagi kuliah di US, kalian mandi serta gunakan saja baju anakku, supaya pakaian kerjamu tidak kusut.

Oh.. iya Bu terimakasih. Langsung saya mengarah kamar mandi, mensterilkan segala tubuhku denga air hangat, sehabis berakhir akupun membuka lemari pakian yang sangat besar sekali serta memilah pakaian serta celana pendek yang cocok denganku.

Telah nyaris jam 7 malam tetapi Bunda Mila belum timbul pula, yang terdapat malah Iyem yang tiba membawakan makan malam untukku. Dikala saya lagi asik menikmati makan malamku, pintu kamar terbuka serta kulihat nyatanya Bunda Mila yang masuk, saya benar benar terpana memandang baju yang dikenakan oleh Bunda Mila tipis sekali. Sehabis mengunci pintu kamar Bunda Mila tiba mendatangi serta turut duduk di kursi. Sembari terus melahap makananku saya memandangi badan Bunda Mila, meski gendut tetapi Bunda Mila senantiasa menawan.

Sehabis sebagian dikala saya menghabiskan makananku Bunda Mila mengatakan kepadaku, Saat ini, kalian wajib menggambarkan seluruh kejadian yang kalian natural dengan Bunda Mertuamu, Bunda ingin dengar seluruhnya, serta lepas seluruh baju yang kalian kenakan. Tetapi Bu, protesku. Pento, kalian ingin istrimu ketahui, kalau suaminya terdapat affair dengan ibunya apalagi saat ini ini Bunda kandung istrimu lagi memiliki anakmu.

Saya benar benar telah tidak memiliki opsi lagi, kulepas kaos yang kukenakan, kulepas pula celana pendek berikut cd ku, saya telanjang bundar telah. Sebab malu kututup kontolku dengan kedua tanganku. Sial!, makiku dalam hati, saya benar benar dilecehkan oleh Bunda Mila dikala itu. Lepas tanganmu Bunda ingin amati seberapa besar kontolmu, bentak Bunda Mila. Milimeter.., cukup pula kontolmu. Malu sekali saya mendengar pendapat Bunda Mila tentang dimensi kontolku, yang ukurannya cuma standar Indonesia.



Nah, saat ini ceritakan seluruhnya. Dengan perasaan malu, akupun menggambarkan seluruh peristiwa yang saya natural bersama Bunda Mertuaku, ingin tidak ingin burungkupun bangun serta tegak berdiri, sebab saya menggambarkan secara perinci apa yang saya natural.

Kulihat Bunda Mila mencermati serta menikmati ceritaku, sesekali Bunda Mila menarik nafas panjang. Datang datang Bunda Mila bangkit berdiri serta membebaskan segala baju yang ia kenakan, saya terdiam serta terpana melihat badan gendut orang sangat mempengaruhi dikantorku, saat ini telah telanjang bundar dihadapanku.

Meski banyak lemak disitu mari tetapi pancaran kemulusan badan Bunda Mila membuat jantungku turun naik. Mengapa diam, mari lanjutkan ceritamu, bentaknya lagi. Baik Bu, akupun melanjutkan ceritaku kembali, tetapi saya telah tidak konsentrasi lagi dengan ceritaku, terlebih dikala Bunda Mila mendatangi serta membuka kakiku setelah itu mengelus elus serta mengocok ngocok kontolku, saya telah tidak fokus lagi pada ceritaku.

Ahh.., jeritku tertahan dikala mulut Bunda Mila mulai mengulum kontolku. Ahh.. Bu.., nikmat sekali. Kuangkat kepala Bunda Mila, kamipun berciuman dengan liarnya, kupeluk badan gendut bossku. Bu.. kita pindah keranjang saja, pintaku,

Sembari terus berpelukan serta berciuman kami berdua berjalan mengarah ranjang. Kurebahkan badan Bunda Mila, ku lumat kembali bibirnya, kami berdua bergulingan diatas pembaringan, silih memicu birahi kami. Ahh.., Jerit Bunda Mila dikala mulutku mulai mencium serta menjilati teteknya. Uhh Pento.. lezat.. sayang.

Ketelusuri badan Bunda Mila serta jilatan lidahkupun mengarah memek Bunda Mila yang licin tanpa sehelai rambutpun. Kuhisap memek Bunda Mila serta kujilati segala lendir yang keluar dari memeknya. Banjir sekali Bisa jadi sebab Bunda Mila telah sangat terangsang mendengar ceritaku.

Ahh, jerit Bunda Mila dikala 2 jariku masuk ke lubang surganya, serta tanganku yang satu lagi meremas- remas teteknya. Saya berharap supaya orang yang sudah melecehkanku ini kilat menggapai organsmenya, saya kian beringas lidahku terus menjilati memek Bunda Mila yang lagi di kocok- kocok 2 jari tanganku.

Usahaku sukses, Bunda Mila meminta supaya saya lekas memasukan kontolku ke lubang memeknya, tetapi saya tidak mengindahkan keinginannya, kupercepat kocokan jari tanganku dilubang memek Bunda Mila, badan Bunda Milapun kian mengencang.

Aaarrgghh.. Pento, jerit Bunda Mila badannya melenting, kakinya menjepit kepalaku dikala badai orgasme menyerang dirinya, Saya puas sekali memandang keadaan Bunda Mila, semacam orang yang kehilangan nafas, matanya terpejam, kubiarkan Bunda Mila menikmati sisa sisa orgasmenya. Kucumbu kembali Bunda Mila kujilati teteknya, kumasukan lagi 2 jariku kedalam memek nya yang telah sangat basah.

Ampun.. Pento.. perkenankan Bunda rehat dahulu, pintanya. Saya tidak memperdulikan permintaannya, kubalik badan telentangnya, badan Bunda Mila tengkurap saat ini. Jangan dahulu Pen.. too.. Bunda lemas sekali. Saya angkat badan tengkurapnya, Bunda Mila pasrah dalam posisi nungging. Matanya masih terpejam. Kugesek gesekan kontolku kelubang memek Bunda Mila. Kutekan dengan keras serta..

Blesss masuk seluruh batang kontolku terisap lubang nikmat memek Bunda Mila. Iiihh.. Pen.. to.. kalian.. jahat. Akupun mulai mengeluar masukan kontol ku ke lubang memek Bunda Mila, orang yang sangat di takuti dikantorku saat ini ini lagi bertekuk lutut di hadapanku, merintih rintih mendesah desah, apalagi meminta mohon padaku.

Saya puas sekali, kupompa dengan kilat keluar masuknya kontolku di lubang memek Bunda Mila, bunyi plak.. plak.. akibat beradunya pantat Bunda Mila dengan tubuhku menaikkan nikmat persetubuhkanku. Uhh.., jeritku dikala kontolku mulai berdenyut denyut. Akupun telah tidak mampu lagi menahan bobolnya benteng pertahananku. Kupompa dengan kilat kontolku, Bunda Milapun kian belingsatan kepalanya bergerak kekiri serta kekanan. Ahh Bunda.. saya ingin.. keluar...

Serta cret.. cret, muncrat telah spermaku masuk kedalam Memek serta rahim Bunda Mila, sebagian detik setelah itu Bunda Mila juga menyusul memperoleh orgasmenya, dengan satu teriakan yang keras sekali, Bunda Mila tidak hirau apakah Iyem pembantunya mendengar jeritannya diluar situ. Bunda Mila rebah tengkurap, akupan rebah di belakangnya sembari terus memeluk badan gendut Bunda Mila.

Nikmat sekali.., Orgasme yang baru saja kami raih bertepatan, kulihat Bunda Mila telah lelap tertidur, dari celah belahan memek Bunda Mila, air manyku masih mengalir, saya benar benar puas sebab orang yang sudah melecehkanku telah kubuat KO.

Kuciumi kembali badan Bunda Mila, kontolkupun tegak kembali, ku balik badan Bunda Mila supaya telentang, kuangkat serta kukangkangi kakinya. Kugesek- gesekan kontolku di lubang memek Bunda Mila. Uhh Pento.. Bunda letih sekali sayang, Lirih sekali suara Bunda Mila.

Saya telah tidak hirau, langsung kutancapkan kontolku ke lubang nikmat Bunda Mila, Bless.. Licin sekali, kupompa keluar masuk kontolku, badan Bunda Mila terguncang guncang akibat kerasnya sodokan keluar masuk kontolku, rasanya dikala itu saya semacam bersetubuh dengan mayat, tanpa perlawanan Bunda Mila cuma memejamkan matanya.

Kukocok dengan kilat serta keras keluar masuknya kontolku di lubang memek Bunda Mila.., serta langsung ku cabut kontolku serta kumuncratkan air maniku diatas perut Bunda Mila. Sebab letih akupun tertidur sisamping badan telanjang Bunda Mila, sembari kupeluk badannya, dikala saya terbangun kulihat duri jam telah membuktikan jam separuh sebelas malam, buru buru saya bergegas mensterilkan tubuhku serta menggunakan baju kerjaku.

Bu.. Bu.. Mila bangun Bu... Kesimpulannya dengan malas Bunda Mila membuka matanya. Telah malam Bu aku ingin kembali. Pento kalian liar sekali, rasanya badan Bunda semacam tidak bertulang lagi. Bunda Milapun bangkit menggunakan pakaiannya, kami berdua berjalan keluar kamar. Tunggu sebentar ya Pento, setelah itu Bunda Mila masuk kekamarnya, sebagian dikala setelah itu Bunda Mila keluar dari kamarnya dengan senyumnya yang mempesona.

Ini buat kalian. Apa ini Bu?, Tanyaku, dikala Bunda Mila menyodorkan suatu amplop kepadaku. Saya menolak pemberian Bunda Mila, tetapi Bunda Mila terus memaksaku buat menerimanya. Terpaksa kukantongi amplop yang diberikan Bunda Mila kemudian kembali kami berciuman dengan mesranya.

Dalam ekspedisi kembali saya masih tidak menyangka kalau saya baru saja bersetubuh dengan Bunda Mila. Entah nasib baik ataukah nasib kurang baik tetapi saya benar benar menikmatinya.

KU TIDURIN MERTUAKU

 CERITABOKEP-Namaku Guntury, saya hendak menggambarkan pengalaman seks- ku yang luar biasa yang sempat kurasakandan kualami, Saat ini saya kuliah di salah satu universitas populer di Bandung, serta tinggal di rumah di kawasan sejuk serta elite di kawasan Bandung utara dengan bunda, adik serta pembantuku.


Semenjak SMA saya serta adikku tinggal bersama nenekku di Bandung, sedangkan bunda serta ayahku tinggal di Surabaya sebab memanglah bapak memiliki industri besar di daerah Jawa Timur. Serta semenjak nenek wafat bunda setelah itu tinggal lagi bersama kami, sebaliknya bapak cuma kembali sebulan ataupun 2 bulan sekali semacam umumnya saat sebelum nenekku wafat. Sesungguhnya kami diajak bunda serta ayahku buat tinggal di Surabaya, tetapi adik serta saya tidak ingin meninggalkan Bandung sebab kami sangat suka tinggal di tempat kami lahir.

Dikala itu saya baru lulus SMA serta lagi menunggu pengumuman hasil UMPTN di Bandung, serta sebab tiap hari tidak terdapat kerjaan, bunda yang dikala itu telah tinggal bersama kami, memintaku buat senantiasa menjemputnya dari tempat aerobik serta senam tiap malam. Ibuku memangpandai sekali menjaga badannya dengan senam/ aerobik serta renang, sehingga meski umurnya nyaris 38 tahun, ibuku masih nampak semacam perempuan 27 tahunan dengan badan yang indah dengan kulit putih lembut dandada yang masih nampak padat serta berisi. Meski di mukanya telah nampak sedikit kerutan, namun hendak lenyap apabila bunda berdandan, sampai setelah itu nampak semacam perempuan 27 tahunan.

Saya mulai mencermati ibuku, sebab tiap kujemput dari tempat senamnya, ibuku tidak mengubah baju senamnya dahulu sehabis selesaidan langsung kembali bersamaku, serta baru mandi serta berubah baju sehabis kami hingga di rumah. Sebab tiap hari memandang ibuku dengan dandanan seksinya, otakku mulai membayangkan hal- hal aneh tentang badan ibuku. Gimana tidak, saya memandang ibuku yang senantiasa mengenakan baju senam ketat dengan buah dada yang indah menonjol serta pantat yang masih padat berisi.


Sesuatu hari, dikala saya telat menjemput ibuku di tempat senamnya, saya tidak menciptakan ibuku di tempat umumnya ia senam, serta sehabis saya tanyakan kepada sahabat ibuku, ia bilang ibuku lagi di sauna, serta bilang supaya saya menunggu di tempat sauna yang tidak jauh dari ruangan senam. Saya juga beegegas mengarah ruangan sauna, sebab saya tidak ingin ibuku menunggu sangat lama.

Dikala hingga di situ, wow.. saya melihatibuku baru keluar dari ruangan cuma dengan mengenakan handuk yang cuma menutupi sedikit badannya dengan melilitkan handuk yang menutupi dada perut serta sedkit pahanya, sehingga paha bunda yang lembut serta seksi ituterlihat dengan jelas olehku. Saya cuma terdiam serta menelan ludah saatibuku menghampiriku serta bilang supaya saya menunggu sebentar.

Setelah itu ibuku membalikkan badannya, serta setelah itu terlihatlah goyangan pinggul ibuku dikala ia berjalan mengarah ruangan ubah baju. Tanpa siuman kemaluanku membeku dikala peristiwa tadi berlangsung. Akuberani bertaruh tentu seluruh pria hendak terpesona serta terangsang dikala memandang ibuku dengan cuma mengenakan handuk yang dililitkan ditubuhnya.

Di dalam ekspedisi, saya cuma diam serta sesekali melirik ibuku yang duduk di sampingku, serta saya memandang dengan jelas goyangan buah dada ibuku dikala mobil bergetar apabila lagi lewat jalur yang bergelombangatau polisi tidur. Ibuku berpakaian biasa dengan kaos oblong yang agakketat serta celana panjang ketat, serta tiap saya melirik ke paha bunda, terbayang lagi dikala saya memandang paha ibuku yang putih lembut tadi ditempat sauna.

“ Guntur.. kok kalian diem aja, serta mengapa celana kalian sayang..?” tanyaibuku mengagetkan saya yang agak melamun membayangkan badan ibuku.

“ Enggak Mi.. enggak,” jawabku gugup.

Kami juga hingga di rumah agak malam, sebab saya telat menjemput ibuku. Sesampainya di rumah, bunda langsung masuk ke kamarnya serta saat sebelum ia masuk ke kamarnya, bunda mencium pipiku serta bilang selamat malam. Setelah itu ia masuk ke kamarnya serta tidur.

Malam itu saya tidak bisa tidur membayangkan badan ibuku, gilapikirku dalam hati, ia ibuku, tetapi.. akh.. masa bodoh pikirku lagi. Saya berupaya onani buat“ menidurkan burung”- ku yang berontak mintamasuk ke sarangnya. Edan pikirku lagi. Ingin mencari wanita malam sih dapat saja, tetapi dikala itu saya menginginkan ibuku.

Lambat- laun saya keluar kamar serta berjalan mengarah kamar ibuku dilantai dasar. Adik perempuanku serta pembantuku telah tidur, sebab saatitu jam satu malam. Otakku telah berkata saya wajib merasakan badan ibuku, nafsuku telah puncak dikala saya berdiri di depan pintu kamar ibuku. Kuputar kenop pintunya, saya memandang ibuku tidur telentang sangat menantang. Ibuku tidur cuma memakai kaos oblong serta celana pendekyang longgar. Saya berjalan mendekati ibuku yang tidur nyenyak, saya diam sesaat di sebelah ranjangnya serta mencermati ibuku yang tidur dengan posisi menantang. Kemaluanku telah sangat keras serta meronta mau keluar dari celana pendek yang kupakai.

Dengan gemetar saya naik ke ranjang bunda, serta berupaya membelai paha ibuku yang putih lembut serta sangat seksi. Dengan tangan bergetar saya membelai serta menelusuri paha ibuku, serta terus naik ke atas. Kemaluanku telah sangat keras serta terasa sakit sebab batang kemaluanku terjepit oleh celanaku. Saya setelah itu membuka celanaku serta keluarlah“ burung perkasa”- ku yang telah sangat keras.

Saya setelah itu berupaya mencium leher serta bibir ibuku. Saya berupaya meremas buah dada ibuku yang besar serta montok, saya rememas buah dada bunda dengan lama- lama. Khawatir jika dia bangun, tetapi sebab nafsuku telah puncak saya tidak mengendalikan remasan tanganku ke buah dada ibuku.

Saya setelah itu mengocok batang kemaluanku sembari meremas buah dada bunda, serta sebab remasanku yang sangat bernafsu, bunda terbangun.

“ Guntur.. kalian.. apa yang kalian jalani, saya ibumu sayang..” sahut ibuku dengan suara pelan.

Saya kaget separuh mati, tetapi anehnya batang kemaluanku masih keras tidak lemas. Saya khawatir serta malah kian nekat, terlanjur pikirku. Saya langsung mencium leher ibuku dengan bernafsu sembari terus meremas buah dada ibuku. Dalam pikiranku cuma terdapat 2 mungkin, menyetubuhi ibuku, setelah itu saya kabur ataupun ia membunuhku.

“ Lumayan Guntur.. hentikan sayang.. akh..” kata ibuku.

Tetapi yang membuatku aneh, bunda sama sekali tidak menolak serta berontak. Malah bunda membiarkan bibirnya kucium dengan leluasa, serta malah mendesah dikala kuhisap leher serta di balik telinganya, serta saya merasa burungku yang dari tadi telah keras semacam terdapat yang menekannya, danternyata itu merupakan paha ibuku yang lembut.

“ Sayang jika kalian ingin.. bilang aja terus cerah.. Mami ingin kok..” kata ibuku di antara desahannya.

Saya kaget separuh mati, berarti ibuku sangat suka saya perlakukan semacam ini. Saya setelah itu membebaskan ciumanku di lehernya, serta setelah itu berlutut di sebelah ibuku yang masih tiduran. Batang kemaluanku telah sangat keras, serta nyatanya bunda sangat suka dengan dimensi batang kemaluanku, bunda tersenyum bangga memandang batang kemaluanku yang telah optimal kerasnya. Dimensi batang kemaluanku 15 centimeter dengan diameter kira- kira 4 centimeter.

Saya masih dengan gemas meremas buah dada bunda yang montok serta masih terasa padat. Saya membuka kaos yang bunda gunakan, serta setelah itu sembari meremas buah dada bunda saya berupaya membuka bra yang bunda gunakan. Serta sehabis bra yang ibuku kenakan terlepas, kulihat buah dada bunda yang besar serta masih kencang buat perempuan seumurnya. Dengan ganas kuremas buah dada bunda, sebaliknya bunda cuma mendesah keenakan serta menjerit kecil dikala kugigit kecil puting buah dada bunda. Kuhisap puting buah dada ibudengan kokoh semacam kala saya masih balita. Saya menghirup buah dada bunda sembari kuremas- remas sampai puting buah dada bunda agak memerah sebab kuhisap.

Buah dada ibuku masih sangat lezat buat diremas, sebab ukurannya yang besar serta masih kencang serta padat.

“ Guntur kalian dahulu pula ngisep susu bunda pula kaya ini..” kata ibukusambil ia merem- melek sebab keenakan puting susunya kuhisap serta memainkannya dengan lidahku.

Bunda menaikkan pinggulnya dikala kutarik celana pendeknya. Saya memandang CD yang bunda kenakan telah basah. Saya setelah itu mencium CD ibukutepat di atas kemaluan bunda serta meremasnya. Dengan kilat kutarik CD ibudan melemparkannya ke sisi ranjang, serta terlihatlah olehku pemandanga nyang sangat indah.

Lubang kemaluan ibuku ditumbuhi bulu halus yang tidak terlalulebat, sampai garis lubang kemaluan ibuku nampak. Kubuka paha bunda kulebar, saya tidak kuasa memandang panorama alam indah itu. Serta dengan naluri pria kucium serta kuhisap lubang dimana saya lahir 18 tahun kemudian. Kujilat klitoris ibuku yang membuat ibuku bergetar serta mendesah dengankuat. Lidahku bermain di lubang senggama ibuku, serta ibuku malah menekankepalaku dengan tangannya supaya saya kian tenggelam di dalam selangkangannya.

Cairan lubang kemaluan bunda kuhisap serta kujilat yang membuat bunda kumakin tidak tahan dengan perlakuanku, ia mengelinjang hebat, bergetardan setelah itu mengejang sembari menengadah serta berteriak. Saya merasakanada cairan kental yang keluar dari dalam lubang kemaluan bunda, serta saya ketahui bunda baru orgasme. Kuhisap seluruh cairan lubang kemaluan ibukuhingga kering. Bunda nampak sangat letih.

Saya setelah itu bangun serta dengan suara pelan sebab keletihan bunda bilang,“ Sayang mari Mami isep kontolmu,”

Serta tanpa di komando 2 kali, saya setelah itu duduk di sebalah wajahibuku, serta setelah itu dengan lama- lama mulut ibuku mendekat ke burungkuyang telah sangat keras. Ibuku membelai batang kemaluanku, tetapi diatidak memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Sementara itu jarak antara mulut ibuku dengan batang kemaluanku cuma tinggal sebagian centi saja.

Saya telah tidak tahan lagi, serta setelah itu kudorong kepala ibuku dandengan bebas batang kemaluanku masuk ke mulut bunda. Dengan kilat danliar ibuku mengocok batang kemaluanku di dalam mulutnya. Saya sudahtidak tahan lagi, kenikmatan yang kurasakan sangat luar biasa serta tidakdapat kulukiskan dengan perkata. Serta kesimpulannya saya telah tidak tahanlagi serta,“ Cret.. cret.. crett..” maniku kusemprotkan di dalam mulut ibuku.

Bunda setelah itu memuntah kannya serta cuma yang sedikiti ia telan, serta masih dengan liar ibuku mensterilkan batang kemaluanku dari sisa- sisa air maniku yang menetes di batang kejantananku. Ibuku tersenyum dankemudian kembali tiduran sembari membuka pahanya lebar- lebar. Ibukutersenyum dikala memandang batang kemaluanku yang masih dengan gagahnya berdiri, serta semacam telah tidak tabah buat masuk ke dalam sarangnyayang hangat.

Saya setelah itu mengambil posisi di antara kedua paha ibuku, batang kemaluanku terasa berdenyut dikala bunda dengan lembut membelai serta meremas batang kemaluanku yang telah sangat keras. Dengan tangan yang bergetar, kuusap permukaan lubang kemaluan ibuku yang dipadati bulu- bulu halus serta sisa cairan lubang kemaluan yang kuhisap tadi masih membasahi bibir lubang kemaluan ibuku yang nampak sangat hangat serta menantang.

“ Mari dong Sayang, kalian kan ketahui dimana tempatnya..” kata ibuku pasrah.

Setelah itu tangannya menuntun batang kemaluanku buat masuk ke dalam lubang kemaluannya. Tanganku bergetar serta batang kemaluanku terasamakin berdenyut dikala kepala batang kemaluanku memegang bibir lubangkemaluan bunda yang telah basah. Dengan perasaan yang campur aduk, kudorong pinggulku ke depan serta masuklah batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan bunda yang telah agak membuka, serta tenggelam telah batangkemaluanku ke dalam liang senggama kepunyaan ibuku.

Saya merasakan sensasi yang sangat dasyat dikala bilik lubang kemaluan bunda semacam memijat batang kemaluanku. Edan.., walaupun saya sempat ML dengan anak ABG, lubang kemaluan ibuku terasa sangat nikmatdan luar biasa di banding dengan yang yang lain. Saya menggoyang pinggulkunaik- turun diimbangi dengan goyangan pinggul ibuku yang sangat dasyatdan liar. Kami setelah itu berubah posisi dengan bunda terletak di ataskuhingga dia bisa menduduki batang kemaluanku, serta terasa sekali kenikmatan yang bunda bagikan kepadaku. Goyangan yang kilat serta liar dangerakan badan yang naik turun membuat tubuhku hanyut ke dalamkenikmatan seks yang kurasakan sangat dasyat.

Tibalah dikala ibuku orgasme, goyangannya kian kilat serta desahannyasemakin tidak karuan, saya dengan nikmat merasakannya sembari kuhisap danmeremas pauyudara bunda yang bergoyang seirama dengan naik- turunnya tubuhibuku menghabisi saya. Bunda mengerang serta mengejang dikala kurasakan adacairan hangat yang membasahi batang kejantananku yang masih tertanam didalam lubang kemaluan ibuku.

Sebagian dikala sehabis bunda terkulai lemas saya merasakan kalau saya hendak menggapai puncak. Serta dengan goyangan serta tusukan yang menghujam lubang kemaluanibuku,“ Cret.. crett.. cret..” air maniku menghambur di dalam lubangkemaluan ibuku. Saya merasakan nikmat yang tidak bisa kukatakan.

Dikala saya masih menikmati sisa- sisa kemikmatan itu, bunda mencium bibirku serta mengatakan,“ Sayang.. Mami kurang ingat kalo Mami enggak pakekontrasepsi. Tadi Mami ingin bilang kalo kalian orgasme supaya di mulut Mami aja.. tetapi Mami kagok..” Saya cuma terdiam serta malah mencium bibir ibuku yang masih menindih tubuhku dengan mesra. Setelah itu ibuku tiduran di sampingku, saya memeluk ia serta kami berciuman dengan mesra semacam sepasangkekasih. Kami juga tertidur sebab pertempuran yang sangat meletihkan itu.

MAMAK KU SENANG KU SETUBUHIN

CERITABOKEP- Pagi itu, sehabis bermain golf di Ciracas, badanku terasa gerah serta letih sekali sebab, saya menuntaskan 8 belas hole, umumnya saya cuma mampu bermain 9 hole, namun sebab Ryan memaksaku buat meneruskan game, hingga saya jadi keletihan semacam saat ini ini.


Kupanggil Sumi pembantuku yang telah biasa memijatku, saya betul- betul merasa letih sebab semalamnya saya pernah 2 kali“ bertempur” dengan kenalanku di Mandarin, tentu nikmat rasanya dipijat serta berikutnya berendam di air panas, langsung saya membuka pakaianku sampai cuma tinggal celana dalam serta langsung tiduran di atas tempat tidurku.

Tetapi agak lama pula Sumi tidak timbul di kamarku penuhi panggilanku lewat interkom tadi, umumnya Sumi sangat bahagia apabila saya suruh memijat sebab disamping persenan dariku besar, ia pula kerap kupijat balik yang membuat ia pula bisa merasakan kenikmatan yang satu itu.

Kala kudengar langkah merambah kamarku, saya langsung mengatakan,“ Kok lama sih Mar, apa masih padat jadwal ya, mari pijat yang nikmat!”. Seketika kudengar suara wanita lain,“ Maaf Pak, Mbak Sumi masih belum kembali, apa dapat aku saja yang memijat?”.

Saya meloncat duduk serta menoleh ke arahnya, nyatanya di depanku berdiri pembantu lain yang belum sempat kukenal. Kuperhatikan pembantu baru ini dengan seksama, mukanya manis khas wanita desa, dengan bibir tipis yang memicu sekali.



Dia tersenyum gugup kala memandang saya memperhatikannya dari atas ke dasar itu. Saya tidak hirau, mataku jalang memandang belahan dasternya yang agak rendah sehingga menampakkan sebagian payudaranya yang montok itu. Dengan pelan kutanyai siapa namanya serta kapan mulai bekerja.

Nyatanya ia merupakan famili Sumi dari Kerawang namanya Lastri serta ia ke Jakarta sebab mau bekerja semacam Sumi. Saya cuma mengangguk- angguk saja, kala kutanya apakah ia dapat memijat semacam Sumi, ia cuma tersenyum serta mengangguk.

Kuperintahkan ia buat menutup pintu kamar, sesungguhnya tidak butuh pintu kamar itu ditutup sebab tentu tidak terdapat seorangpun di rumah, isteriku pula lagi berangkat entah ke mana serta tentu malam hari baru kembali, tujuanku cumalah menguji Lastri, apakah ia khawatir dengan saya ataupun betul- betul berani. Kuambil cream buat menyikat tubuhku serta kuberikan pada Lastri sembari mengatakan“ Coba sikat dahulu badanku dengan minyak ini, baru nanti dipijat ya!”.

Saya membuka celana dalamku serta langsung telungkup di tempat tidur, terencana pada waktu berjalan saya menghadap Lastri sehingga Lastri bisa pula memandang penisku, nyatanya ia diam saja. Kala saya telah tiduran, ia langsung membubuhkan lotion itu di punggungku serta menggosokannya ke punggungku. Sembari memejamkan mata menikmati elusan tangan Lastri yang halus, saya menegaskan ia supaya menggosoknya rata ke segala badanku. Sembari tiduran saya memohon Lastri menceriterakan tentang dirinya.

Nyatanya Lastri seseorang janda yang belum memiliki anak, suaminya lari dengan wanita lain yang kaya raya serta meninggalkan ia. Sebab itu ia lebih suka ke Jakarta sebab malu. Saya mengatakan kepadanya,“ Jangan kuatir, jika begitu kapan- kapan kalian mesti kembali ke desamu dengan banyak duit biar sisa suamimu ketahui jika kalian saat ini telah kaya serta dapat membeli pria buat jadi suamimu!”.

Lastri tertawa mendengar perkataanku itu. Kala itu Lastri telah mulai menyikat bagian pantatku dengan lotion, tangannya dengan lembut meratakan lotion tersebut ke segala pantatku apalagi pula di sela- sela pantatku diberinya lotion itu sehingga kadang- kadang tangannya menyenggol ujung pelirku.

Saya jadi tegang dengan gosokan Lastri ini, namun saya diam saja tetapi dampaknya posisiku jadi tidak lezat, sebab posisiku yang tengkurap membuat penisku yang berdiri tegak itu jadi tertekan serta sakit sekali. Saya jadi risau sebab penisku rasanya mengganjal. Lastri yang memandang saya risau itu bertanya apakah gosokannya kurang betul. Saya cuma menanggapi dengan gelengan kepala.

Kala saya bertanya lagi apakah isteri baru suaminya itu menawan, Lastri cuma menanggapi dengan tertawa katanya,“ Menawan ataupun tidak yang berarti uangnya banyak, kan suami aku dapat numpang nikmat!”, Kala Lastri telah menyikat badanku hingga ke kaki, ia bertanya,“ Apa saat ini mulai dipijat pak?”.

Saya langsung berputar telentang sembari mengatakan,“ Saat ini yang bagian depan pula diberi minyak ya!”. Saya terencana memejamkan mata sehingga saya tidak ketahui gimana perilaku Lastri memandang bagian depan tubuhku yang telanjang itu, terlebih penisku telah berdiri penuh mendongak ke atas dengan ujungnya yang semacam jamur raksasa itu.

Lastri tidak banyak berdialog, namun dia mulai menyikat bagian dadaku dengan lotion yang harum itu, kala saya membuka mata, kulihat buah dadanya yang montok pas terletak di depan mataku, apalagi sebab potongan dusternya rendah, saya dapat memandang celah buah dadanya yang terjepit diantara beha yang dipakainya.

Kala gosokan Lastri hingga di selangkanganku, Lastri membubuhi dekat bulu penisku dengan lotion tersebut, begitu pula dengan buah pelirku yang dengan lembut diberinya lotion tersebut. Dikala itu Lastri mengatakan“ maaf pak, apakah burungnya pula digosok?”. Saya tidak menyahut namun saya cuma mengangguk saja.

Tanpa ragu Lastri membubuhi ujung penisku dengan lotion tersebut, terasa dingin, setelah itu Lastri mulai meratakannya ke segala batang penisku dengan lembut sekali, apalagi ia menarik kulit penisku sehingga lekukan di antara kepala serta batang kenikmatanku pula diberinya minyak.

Kala seperti itu saya membuka mataku serta memandang Lastri, kala dilihatnya saya memandangnya, Lastri tersenyum serta tertunduk sedangkan tangannya terus mengurut penisku itu. Saya telah tidak kokoh lagi menahan keinginanku, kutahan tangannya serta kusuruh Lastri buat membuka pakaiannya. Lastri yang telah janda warnanya langsung mengerti dengan keinginanku, mukanya memerah, namun dia langsung bangkit serta membuka dusternya.

Saya duduk di tepi tempat tidur mencermati tubuh Lastri yang cuma dilapisi beha mini serta celana dalam mini yang kurasa tentu pemberian isteriku. Buah dadanya membusung keluar sebab beha yang diberikan isteriku nampaknya kekecilan sehingga tidak bisa menampung payudaranya yang montok itu.

Saya berdiri mendekati Lastri serta kupeluk ia dan kubuka pengait behanya, payudaranya yang montok serta kenyal itu bergantung leluasa menampakkan garis merah sisa terjepit beha yang kekecilan itu, namun payudaranya sangat kenyal serta gempal sama sekali tidak turun dengan putingnya yang mendongak ke atas. Kala kurogoh celana dalamnya kurasakan bulu vaginanya lumayan lebat sedangkan kala jariku memegang clitorisnya,

Lastri semacam terlonjak serta merapatkan tubuhnya ke dadaku, kurasakan Miss V Lastri kering sekali sama sekali tidak berair. Kukecup puting susu Lastri sembari kedua tanganku merendahkan celana dalamnya itu. Kala kutarik Lastri ke tempat tidur, Lastri meronta katanya,

“ Pak aku khawatir berbadan dua!” Kujawab enteng, jangan kuatir, jika berbadan dua tanggung jawab Ayah!”. Mendengar perihal ini barulah ia ingin kubaringkan di atas tempat tidurku, sembari menutupi matanya dengan tangan. Kupuaskan mataku memandang kemolekan wanita desa ini, saya langsung menyerbu vaginanya yang ditutupi bulu yang lumayan lebat itu, kuciumi serta kugigit pelahan bukit cembung yang penuh bulu itu,

Lastri merintih pelan, terlebih kala tanganku mulai mengembara memegang puting susunya. Lastri cuma menggigit bibir sedangkan tangannya senantiasa menutupi mukanya, bisa jadi ia masih malu. Kala saya sukses menciptakan clitorisnya, saya langsung menjilatinya begitu pula dengan bibir vaginanya kujadikan target jilatan.

Bisa jadi sebab merasa geli yang tidak tertahankan, tangan Lastri mendesak pundakku supaya saya tidak meneruskan gerakanku itu, begitu pula dengan pahanya yang terus hendak dirapatkan, namun seluruh ikhtiar Lastri tidak sukses sebab tanganku menahan supaya kedua pahanya itu tidak merapat. Dampaknya Lastri cuma dapat menggerak gerakkan kepalanya ke kiri serta ke kanan menahan geli.

Namun lama- kelamaan malah saya yang jadi tidak tahan dengan seluruh ini, kuhentikan jilatanku serta lekas kutindih Lastri sembari memusatkan penisku ke liang vaginanya. Memandang saya kesusahan memasukkan ujung penisku, Lastri dengan malu- malu menuntun penisku ke arah liangnya serta menepatkannya di ujung bibir vaginanya. Kala itu ia berbisik,“ Telah cocok pak”.

Saya langsung mendesak pantatku supaya biar penisku dapat masuk yang disambut pula oleh Lastri dengan sedikit mengangkut pahanya sehingga.., sleep.., bles.., penisku terbenam seluruhnya di liang Miss V Lastri yang seret itu, belum pernah saya menggerakkan penisku, Lastri telah mulai memutar mutar pantatnya sehingga ujung penisku rasanya semacam dilumat oleh liang Miss V Lastri itu.

Saya mendengus keenakan, bibirku mencari puting susu Lastri serta mulai mengulumnya. Sembari mendesah desah Lastri mengatakan,“ Mari pak, digoyang, supaya sama sama nikmat nya!”. Saya kaget memandang keberanian Lastri menyuruh saya bekerja sama dalam game ini.

Namun malah ini membuat saya kian terangsang, walaupun profesinya cuma pembantu, namun metode main Lastri benar benar memuaskan. Vaginanya tidak henti henti meremas penisku membuat saya jadi ngilu, saya telah mengerti kalau orang desa secara naluri telah memiliki keahlian seks yang hebat, jadi buat saya keahlian Lastri benar benar susah dicari bandingannya.

Kala kurasakan air maniku nyaris memancar, saya berbisik pada Lastri supaya menyudahi menggoyang pantatnya biar saya bisa lebih merasakan kenikmatan ini. Namun Lastri malah kian kilat menggoyangkan pantatnya dan meremas- remas penisku sehingga tanpa bisa ditahan lagi air maniku memancar dengan derasnya penuhi Miss V Lastri.

Dikala itu pula Lastri mencengkeram punggungku keras keras serta kurasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat sekali, matanya terbeliak sembari mendesis. Warnanya saya serta Lastri menggapai puncaknya pada dikala yang bertepatan. Sehabis sebagian menit diam, kurasakan Lastri pelan pelan mulai meremas- remas punggungku sembari melekatkan pipinya ke pipiku.

Dengan tersipu- sipu ia menceritakan jika ia bahagia dapat menemukan rejeki ditiduri olehku, sebab semenjak di desa dahulu ia memanglah nafsunya besar, sehingga suaminya hingga kerepotan melayani nafsunya yang luar biasa itu. Saat ini ini ia betul- betul baru merasakan puas yang sesungguhnya sehabis main denganku.

Saya terhanyut oleh triknya yang mesra itu, tetapi saya tidak mau main lagi dikala itu sebab saya sebelumnya betul- betul cuma ingin pijat serta melemaskan ototku, jika hingga wajib semacam ini, seluruhnya cuma gara- gara terdapat Miss V baru di rumah yang pastinya tidak bisa saya perkenankan. Sehabis kuberi ia duit 200 ribu, kusuruh Lastri keluar, Lastri sangat kaget memandang jumlah duit yang kuberikan, dia berulang kali mengucapkan terima kasih serta keluar dari kamarku.

Sekeluarnya Lastri, saya kembali tiduran telanjang bundar diatas ranjangku sembari memejamkan mata, badanku terasa enteng sebab sangat banyak seks.

CERITABOKEP- Saya ingat Dhea waktu ia masih kecil, Ia anak temanku yang sangat kecil, Dhea betul- betul membuat hatiku tidak karuan, dengan rambut sebahu, gelap legam ikal. Usianya dekat 15 ataupun 16 tahun saat ini, serta mukanya yang baby face buatnya semacam tidak berdosa. Kala memandang Dhea buat yang berulang kalinya, saya bersumpah jika saya wajib sukses tidur bersamanya saat sebelum saya berangkat dari kota ini. Serta saya telah melaksanakan rencanaku. Saya main ke rumah Dhea bekali- kali, sejauh siang serta malam hingga saya telepon buat mengenali kapan Dhea terdapat sendirian serta kapan orang tuanya terdapat. Serta pada waktu malam saya memutuskan buat masuk ke rumah Dhea saya telah membenarkan kalau orang tua Dhea telah tidur serta Dhea terdapat di kamar tidurnya. Rencanaku hendak kuperkosa Dhea sedangkan orang tuanya tidur di kamar mereka.


Tubuhku kaku sebab tegang, waktu saya buka jendela balik rumahnya gunakan linggis. Suara jendela yang terdongkel terdengar semacam letusan membuatku wajib diam tidak bergerak sepanjang separuh jam menunggu apakah terdapat penunggu rumah yang terbangun. Untung saja seluruhnya masih dalam kondisi sepi senyap, serta saya memutuskan buat masuk. Tubuhku saat ini gemetar. Tiap langkahku semacam membuat segala rumah berderit serta saya siap meloncat melarikan diri. Tetapi waktu saya hingga di depan kamar tidur Dhea rumah itu masih hitam serta sepi senyap. Saya buka pintu serta masuk sembari menutupnya kembali. Saya semacam dapat mendengar jantungku yang berdetak keras sekali. Saya belum sempat setakut ini seumur hidupku. Tetapi bagian yang sangat sulit telah sukses saya lampaui. Kamar tidur orang tua Dhea terdapat di lantai dasar. Saya berdiri di samping ranjang Dhea memilah langkah berikutnya. Lama- lama penisku mulai mengencang hingga kesimpulannya besar serta tegang hingga ngilu. Mata Dhea terbuka menatapku tidak dapat bernafas. Saya terdapat di sebelah ranjangnya mencekik lehernya, sedangkan tangan kiriku mengcungkan belati di depan mukanya.

“ Diem. Jangan bergerak, jangan bersuara, ataupun lo mati.” saya dengar nada suaraku yang lain sekali dari biasa. Kedengarannya bengis serta kejam.

Dhea senantiasa nampak menawan. Usianya 5 belas tahun. Ia terbatuk- batuk.

“ Jika saya lepasin tanganku, lo berguling tengkurap serta jangan berisik ataupun saya potong leher lo.” Saya pasti tidak bermaksud hendak menewaskan ia, tetapi sangat tidak itu sukses buat Dhea ketakutan. Dhea langsung bagi serta lekas kuikat badannya, menutup mulutnya dengan plester, serta mengikat pergelangan tangannya di balik.

Selimut yang menutupi badan Dhea saat ini telah terdapat di lantai, serta saya dapat memandang jelas wanita yang lagi tengkurap di depanku. Badan Dhea ramping serta mungil, serta pakaian tidur yang dipakainya terangkat ke tas membuatku dapat memandang kakinya yang putih serta lembut. Ereksiku telah optimal serta saya telah tidak tahan sakitnya, celanaku menyembul didorong oleh penisku yang besar, serta bersentuhan dengan pantat Dhea yang mungil. Saya menindih Dhea serta bergoyang- goyang membuat penisku bergesekan dengan pantat Dhea serta dengan tanganku yang leluasa kuraba bagian dada Dhea yang masih ditutup oleh dasternya. Buah dada Dhea masih kecil, yang membuatku kian birahi. Mulutku bersentuhan dengan kuping Dhea.

“ Lo betul- betul sempurna. Senantiasa diam serta saya hendak berangkat sebentar lekas.”



Mata Dhea terpejam seakan- akan sudah tertidur kembali. Saya lepaskan celana trainingku serta celana dalamku hingga ke kakiku tetapi belum saya melepaskannya dari badanku, sembari memandang bagian balik badan Dhea yang indah. Kakinya yang telanjang membuat nafasku berat, serta dasternya tidak dapat lagi menutupi pantatnya yang ditutupi celana dalam putih. Serta tangannya yang terikat erat betul- betul membuat Dhea sempurna buatku. Saya buka kaki Dhea tanpa perlawanan yang berarti, serta membenamkan wajahku, yang membuat Dhea menghasilkan erangan buat awal kalinya. Saya benamkan wajahku ke selangkangan Dhea, menikmati wangi badan Dhea, yang terus mengerang ketakutan. Berikutnya saya raba- raba vaginanya yang tertutup celana dalam dari balik, meraba, serta kesimpulannya menusuk- nusuk dengan jariku. Ini membuat erangan Dhea kian keras sehingga saya wajib mengancamnya lagi dengan belatiku. Setelah itu kulihat ia gemetar serta kelihatannya mulai menangis. Celana dalamnya lembab, serta saya jadi berpikir bisa jadi Dhea mulai terangsang oleh jariku.

“ Lo suka Dhea? Hei, lao suka tidak?” Dhea cuma menangis. Saya terus meraba vaginanya, hingga saya tidak tahan lagi, serta langsung kutarik celana dalam Dhea hingga lepas.

Saya kian mencium bau badan Dhea. Serta saya mulai edan. Saya balik lagi tubuhnya, sebab saya ketahui saya lebih gampang ngerjain Dhea melalui depan. Dhea tiduran tidak aman, tiduran telentang dengan tangan terikat ke balik, serta telanjang mulai pinggang ke dasar, rambut kemaluannya yang masih tipis nampak jelas. Dia memandang mataku, air mata membuat pipi Dhea berkilat tertimpa sinar lampu kamarnya. Saya tidak begitu suka amati tatap mata Dhea, saya jadi berpikir buat buat ia tengkurap lagi begitu penisku telah masuk ke vaginanya. Saya menempatkan tubuhku, saya wajib memnyuruhnya sebagian kali buat membuka kakinya lebih lebar, semacam dokter gigi,“ Mari lebih lebar sayang, lho kok segitu, lebih lebar lagi, bagus anak manis..”, Saya mau ketahui ia masih perawan ataupun tidak. Dhea tidak meronta- ronta, soalnya saya masih pegang belatiku, tetapi terus menangis tersedu- sedu, serta mengerang- erang, berupaya mengatakan suatu.

“ Lo masih perawan tidak Dhea? Masih? Masih apa tidak.”

Dhea terus menangis. Saya angkat dasternya ke atas lagi. Di depan Dhea agak rata, buah dadanya cuma sekepal dengan puting susu yang membeku. Saya pikir itu sebab hawa dingin, tetapi bisa jadi pula bagian dari badan Dhea yang emang terangsang.

“ Bukan gitu sayang, lo musti buka lebih lebar lagi..”

Saya tekan penisku di belahan vaginanya yang masih mungil. Terasa basah. Kutarik lagi penisku serta kumasukkan jariku, serta merasakan jepitan Miss V Dhea yang hangat yang membuat penisku mau merasakannya pula. Saya gerakkan penisku maju mundur sebagian kali serta memusatkan penisku lagi, tegang semacam tongkat kayu.

“ Buka lagi manis. Lo betul- betul menawan. Saya hanya ingin perkosa kalian terus berangkat.”

Saya wajib mendesak, bergoyang, berbalik, serta kesimpulannya mengangkut kedua kaki Dhea ke atas saat sebelum saya sukses mendesak kepala penisku masuk ke Miss V Dhea. Saya amati lagi buah dada Dhea dengan putingnya yang mencuat ke atas, mata yang meminta serta meratap dengan air mata serta saya dorong penisku masuk ke Miss V mungil kepunyaan wanita berusia 5 belas tahun itu dengan segala tenagaku. Dhea menjerit, diredam oleh plester, membuatku kian semangat. Vaginanya kecil sekali semacam menggenggam penisku. Ia nyatanya tidak basah sama sekali. Saya perkosa ia dengan agresif, seakan- akan saya mau buatnya mati dengan penisku, berupaya membuat Dhea menjerit dan saya menghentak masuk. Dhea terus menjadi histeris saat ini.

Keadaanku telah 100 persen dipahami birahi, serta saat ini saya memusatkan atensi buat menyakiti Dhea, serta saya tidak memiliki lagi rasa kasihan buat Dhea. Saya terus menghentak- hentak di atas badan Dhea, dengan kecepatan yang brutal, serta badannya yang mungil terbanting- banting sebab gerakanku. Saya merasa saya semacam merobek Miss V Dhea dengan penisku, serta membuatku kian terangsang, mendorongku bergerak kian brutal. Di sela- sela gerakanku, saya jatuhkan belatiku serta kulepaskan celanaku yang membuat tanganku leluasa memakai badan Dhea. Saya kesetanan merasakan badan Dhea, saya meremas tiap bagian badan Dhea, meremas buah dadanya, menjepit puting susunya, serta memakai bahunya yang kecil buat menopang tubuhku.

Saya nyaris tidak ingat apa aja yang saya kerjakan sama Dhea. Dhea sebagian kali meronta pada awal mulanya, berupaya melepaskan tangannya, berupaya berguling, berupaya menghasilkan penisku dari vaginanya. Wajah Dhea memancarkan rasa panik serta khawatir, serta saya terus memperkosanya sekuat tenagaku, seakan- akan itu permasalahan hidup serta matiku. Seaat saat sebelum saya hadapi orgasme saya menarik penisku keluar serta Dhea langsung berupaya buat berguling. Saya jambak rambutnya serta menariknya.

“ Brengsek, tidur ke lantai.”

Saya tarik kepalanya hingga melekat ke lantai. Sedangkan ia jatuh berlutut, tetapi Dhea sama sekali tidak dapat mengangkut mukanya dengan tangan masih terikat ke balik. Kepala Dhea terbenam ke lantai. Dhea masih menangis serta gemetar. Saya masukkan lagi penisku ke Miss V Dhea tanpa kesusahan, sebab penisku telah seluruhnya dilumuri darah perawan Dhea. Saya masukkan dari balik saat sebelum Dhea pernah meronta, saya pegangin pinggulnya sedangkan saya terus mendesak sekuat tenaga. Dengan pantat masih nungging ke atas saya tekan punggung Dhea dengan tanganku sehingga kepala serta dada Dhea kian terhimpit ke lantai, serta saya terus memperkosa ia dengan style semacam anjing. Serta Dhea sendiri saat ini mendengking- dengking semacam anak anjing yang ketakutan. Saat ini kutarik lagi rambutnya, membuat kepala Dhea terangkat.

Dhea betul- betul menawan serta tidak berdaya, tangannya terikat di punggung. Saya terus menyetubuhinya dengan keras serta tidak berirama, kadangkala brutal menyudahi sedetik serta mulai lagi dengan keras, serta bergatin menekan punggungnya ke lantai kemudian menarik rambutnya sampai dia mendongak lagi, hingga saya merasakan isyarat ejkulasi lagi. Saya mau sekali melepas plesternya serta memasukan penisku ke mulutnya yang mungil, tetapi untung saja saya masih siuman jika itu dapat buat saya ketahuan, jadi saya senantiasa metahan penisku di liang kenikmatan Dhea sedalam- dalamnya serta membebaskan ejakulasiku. Saya pegangin belahan pantat Dhea dekat dengan selangkanganku waktu saya menyemburkan spermaku ke rahim Dhea yang menerimanya dengan tatapan mata panik.

“ Oh Dhea, sayangku, oh, oh..”

Penisku bekerja keras memompa, berdenyut, menyemburkan mani ke badan Dhea, serta saya belum sempat menghasilkan mani sebanyak ini sepanjang hidupku. Dhea senantiasa diam tidak bergerak, terengah- engah. Nafasku pula terputus- putus, serta bergidik sedikit kala saya mengejang lagi serta menyemprotkan sisa spermaku ke rahim Dhea. Saya menghentak ia sebagian kali lagi, saat ini dengan penuh perasaan semacam sejoli pacar. Dhea siuman kalau saya telah berakhir, serta menerima gerakanku yang terakhir ini masih tidak bergerak, dengan kepala terbenam ke dalam karpet kamarnya yang tebal.

Saya tarik penisku keluar. Serta saya langsung merasa takut lagi. Saya langsung menggunakan pakaianku, serta secara ajaib masih ingat buat mengambil belatiku serta memikirkan suatu buat saya ucapkan pada Dhea.

“.. Makasih sayang”, saya berbisik lirih, serta langsung melarikan diri.

Serta biarpun saya pernah takut kala saya telah dalam ekspedisi ke luar kota, sebagian dikala setelah itu saya kembali dipadati hasrat baru. Saya berpikir buat kembali serta menculik Dhea dan mengajak sebagian orang temanku buat mencicipinya.

NGENTOT DENGAN PERAWAN YANG MENAWAN

CERITABOKEP- Sore itu waktu saya sampe dikantor saya disuruh leader ku buat fotokopi, naah beranjaklah saya ke tempat fotokopi disebelah perusahaanku tersebut. Dikala hingga di tempat fotokopi tersebut terdapat panorama alam yang gak biasa saya amati ialah wujud wanita seksi dengan paras cukup menawan serta body yang sangat aduhai. Nyatanya wanita itu merupakan kariawan fotokopi tersebut. Awal saya berlagak biasa saja meski sesungguhnya saya mau kenalan sama wanita itu. Sehabis saya berakhir fotokopi saya kembali ke kantor dengan rasa penasaran siapa wanita itu sesungguhnya.


Keesokan harinya saya kembali ke tempat fotokopi tersebut bernazar buat mengajak kenalan wanita tersebut tetapi dengan modus saya fotokopi. Serta tidak kusangka nyatanya wanita itu judes, saya mengajaknya berdialog tetapi wanita itu diam saja. Setelah itu timbulah dalam fikiranku buat bias menikmati badannya yang seksi tersebut.


Sebagian hari setelah itu saya bertanya pada sahabat kantorku nyatanya terdapat yang tahu dengan pegawai fotokopi tersebut setelah itu saya memohon nomor hp serta pin bbm nya. Nyatanya wanita itu namanya Shintya, usianya dekat 20tahunan. Kemudian saya langsung nginvite bbm nya serta tidak lama nyatanya bbmku langsung diterimanya, tetapi saya mebiarkannya saja dahulu.

Sesuatu malam di bbm nya shintya memasang gambar yang menawan banget setelah itu saya berupaya menggodanya dengan bbm serta nyatanya tidak kuduga wanita itu membalas bbm ku dengan baik. Saya lalu berfikir nyatanya wanita ini enggak judes, bisa jadi aja belum tahu hingga terliat judes.

Sehabis beberpa hari saya bbm’ an dengan shintya saya beranikan diri buat mengajaknya makan siang serta diapun nyatanya ingin. Kemudian saya menjemputnya ditempat dia bekerja kemudian saya mengarah sesuatu rumah makan simpel. Sembari makan saya bertanya“ apa gak terdapat yang marah niiih kalo kita makan berdua ini”,“ aaahh gak terdapat orang saya jomblo kok mas” jawab shintya. Dalam hati saya mengatakan yes saya terdapat peluang. Selang 20 menitan kita berakhir maan kemudian saya mengantarnya kembali ketempatnya bekerja serta akupun kembali bekerja.

Seminggu setelah itu waktu malam minggu saya mengajaknya keluar buat makan malam. aq mengajaknya disebuah cafe didaerahku. Saya bertekat buat melaporkan perasaanku kepadanya malam itu entah diterima ataupun tidak. Disela- sela makan saya bercanda dengannya seakan kita telah akrab lama. Obrolanpun saya juruskan mengarah statment cintaku padanya. Seleai makan tepatnya saat sebelum kembali saya melaporkan perasaanku padanya serta diapun diam sejenak mencermati pernyataanku tersebut. Akupun berfikir“ waaah saya tentu bakal ditolak” serta nyatanya tidak cocok dugaanku shintya juga menerima cintaku. Perasaanku sangat senang sekali.

Sehabis shintya menerima cintaku akupun lalu mengantarnya kembali. Sesampainya dirumahnya nampak rumahnya sangat hening. Nyatanya ia cuma tinggal dirumah berdua sama neneknya sebab kedua ibu dan bapaknya terletak diluar jawa buat bekerja. Saya hingga dirumahnya dekat jam 9 malam belum malam- malam banget siih tetapi saya memutuskan buat berpamitan kembali, tetapi kala saya berpamitan buat kembali nyatanya shintya malah menahanku buat tidak kembali dahulu, ia memohon supaya saya menemaninya sebentar sebab nyatanya neneknya lagi terdapat drumah om nya tidak jauh dari tempat tinggal shintya.

“ Timbulah benak kotorku siapa tau saya bias langsung menikmati badan shintya”. Akupun mengiyakan permintaan shintya serta menemaninya. Gurauan serta candaan juga menghiasi percakapan kita sampai2 tidak terencana tanganku menimpa payudaranya. Langsung candaan kita menyudahi serta kita silih bertatap muka. Tanpa berpikir panjang saya langsung mendekatkan wajahku kewajah shintya serta tidak kusangka nyatanya ia cuma diam saja seaakan berikan ciri buat saya lekas menciumnya. Tidak lama saya langsung mencium bibirnya, diapun membalas ciumanku dengan mesra. Lidahku mulai bergerilya didalam rongga mulutnya diapun membalas lidahku. Kita silih menikmati ciuman tersebut.

Tidak lama tanganku mulai memegang payudaranya serta diapun diam saja, saya kemudian meremas- remas payudranya yang kutaksir dekat 36 itu. Kurasakan penisku mulai tegang. Ciumanku mulai hingga keleher shintya, saya terencana buatnya terangsang. Sembari berciuman saya memasukan tanganku buat masuk kedalam kaosnya, serta masuklah tanganku. Besar sekali rasa payudaranya dikala kupegang. Diapun mulai mendesis pelan. Saya terus menjadi bernafsu, kupegang tangannya serta kuarahkan kepenisku yang telah sangat keras sekali. Dengan tanpa kusuruh tanganya juga mulai meremas penisku.

Sehabis kurasa kita berdua terangsang saya mulai membuka kaos yang ia kenakan serta bra merah yg ia gunakan, aq menjilati putting susunya ia mulai merintih keenakan terus tanganku pula mulai masuk kedalam celananya mengobok- ngobok memknya dengan jariku. Shintya kemudian membuka resetlingku serta menghasilkan penisku dari celana serta dengan ganasnya diapun langsung mengulum penisku. Saya merasakan sangat nikmat sekali. Akupun membiarkanya menikmati penisku yang besar itu.

Sehabis dekat 5 menit shintya mengulum penisku, saya membuka celana serta celana dalam nya kemudian saya rebahkan ia disofa. Lama- lama saya mulai masukkan penisku kedalam memeknya“ Bleeeeesssss” penisku masuk liang senggamanya. Saya memaju mundurkan pelan- pelan.

“ Aaaaahhhhhh…. Aaaahhhhhh….” desah shintya. Saya terus memompanya“ Plooook…Ploook…Ploook…”. Aq pandang wajah shintya ia sangat menikmatinya. Sehabis sebagian menit saya menarik tangannya serta memohon ia diatasku, diapun menurutinya. Ia terus bergoyang memainkan kedudukannya diatas. Tidak lama ia bergoyang shintya berteriak lirih“ Say…Saayyyaaank…Aku keluuuaaarr…” kesimpulannya ia orgasme buat yang awal.

Sehabis saya merasa bosan dengan style itu kemudian memintanya buat nungging, kumasukkan lagi penisku yang keras itu kedalam memeknya dari balik. Kusodok secara kilat( saya berfikir supaya saya lekas keluar saat sebelum nenknya kembali). Shintya merintih“ Aaaahhhh…. Sayank.. pelaan pelaaaan” tetapi saya tidak mempedulikannya saya terus menyodoknya dari balik secara kilat sehingga terdengar suara“ ploooook…plooook…plooook” sangat keras..

Kurang lebih 10 menit saya menyodoknya dari balik, saya merasakan badanku bergetar, saya merasa melayang hingga terasa di ubun- ubunku. Serta kesimpulannya“ Crrooooottt….. Crooottthhh…. Croootttttt…” tidak terkira berapa kali saya menyemprot liang rahimnya serta saya membiarkan sejenak penisku tertancap di memeknya. Sehabis itu kita silih berpakaian, kita mensterilkan tubuh kita cuma dengan tisu yang terdapat dimeja tamu.

Sehabis kita berpakaian saya memandang wajah shintya terdiam sedih hati, setelah itu saya bertanya.

“ kalian mengapa sayank”

“ mengapa tadi keluarkan didalam, nanti kalo saya berbadan dua gimana” jawab shintya

“ gak papa sayank, kn Hanya sekali, besok- besok tidak saya keluarkan didalam lagi deeh” jawabku meyakinkannya

“ pokoknya jika saya berbadan dua kalian wajib bertanggung jawab” cetus shintya

“ iya sayank, saya tentu tanggung jawab kok” jawabku supaya shintya merasa tenang

“ janji ya” shintya memohon janji

“ iya janji sayank” jawabku sembari mengecup keningnya.

Tidak berapalama neneknya kembali diantar om nya, serta saya berjabat tangan sembari saya berpamitan buat kembali. Serta setelah peristiwa malam itu saya serta shintya kerap melaksanakan ikatan seksual, baik dirumahku waktu rumahku hening, baik dirumah shintya, kadangkala week end jika gak terdapat tempat kita pula kehotel buat melampiaskan birahi kita berdua.

TEMBAK DALAM YANG MEMUASKAN

 Ceritabokep88-Ayah mertuaku( Pak Tom, samaran) yang berumur dekat 60 tahun baru saja pensiun


dari pekerjaannya di salah satu industri di Jakarta. Sesungguhnya dia sudah

pensiun dari anggota ABRI kala berusia 55 tahun, namun sebab dikira masih

sanggup hingga dia terus dikaryakan. Sebab dia masih mau terus berkarya,

hingga dia memutuskan buat kembali ke kampungnya didaerah Malang, Jawa Timur

tidak hanya buat menghabiskan hari tuanya, pula dia mau mengurusi kebun Apelnya

yang lumayan luas.

Bunda mertuaku bernama Bu Mar( nama samaran) meski telah berumur dekat 45

tahun, namun penampilannya jauh lebih muda dari usianya. Tubuhnya saja tidak

gendut gombyor semacam umumnya ibu- ibu yang telah berusia, walaupun tidak cantik

namun berwajah ayu serta mengasyikkan buat ditatap. Penampilan bunda mertuaku

semacam itu bisa jadi sebab sepanjang di Jakarta kehidupannya senantiasa berkecukupan dan

telaten menjajaki senam secara berkala dengan kelompoknya.

Sebagian bulan yang kemudian, saya mengambil cuti panjang serta mengunjunginya bersama

Istriku( anak tunggal mertuaku) serta anakku yang baru berumur 2 tahun. Kedatangan

kami disambut dengan gembira oleh kedua orang mertuaku, terlebih telah setahun

lebih tidak berjumpa semenjak mertuaku kembali ke kampungnya.

Pertama- tama, saya di peluk oleh Pak Tom mertuaku serta istriku dipeluk serta

diciumi oleh ibunya serta sehabis itu istriku lekas menghadiri bapaknya serta

memeluknya serta Bu Mar mendekapku dengan erat sehingga terasa payudaranya

mengganjal empuk di dadaku serta tidak terasa penisku jadi tegang karenanya.

Dalam pelukannya, Bu Mar pernah membisikkan Sur( namaku).., Bunda kangen sekali

denganmu, sembari menggosok- gosokkan tangannya di punggungku, serta buat tidak

mengecewakannya kubisiki pula, Buuu, Aku pula kangen sekali dengan Bunda, serta aku

jadi sangat kaget kala bunda mertuaku sembari senantiasa masih mendekapku

membisikiku dengan perkata, Suuur, Bunda merasakan terdapat yang mengganjal di perut

Bunda, serta sebab kaget dengan perkata itu, saya jadi tertegun serta terus saling

membebaskan dekapan serta kuperhatikan bunda mertuaku tersenyum penuh makna.

Sehabis 2 hari terletak di rumah mertua, saya serta istriku merasakan terdapat keanehan

dalam rumah tangga mertuaku, paling utama pada diri bunda mertuaku. Bunda mertuaku selalu

saja marah- marah kepada suaminya apabila terdapat hal- hal yang kurang berkenan,

sebaliknya bapak mertuaku jadi lebih pendiam dan tidak meladeni bunda mertuaku

kala dia lagi marah- marah serta bapak mertuaku kelihatannya lebih senang

menghabiskan waktunya di kebun Apelnya, meski di sana cuma duduk- duduk

semacam lagi merenung ataupun melamun. Agen Poker Terpercaya

Istriku bagaikan anaknya tidak dapat berbuat apa- apa dengan tingkah laku orang

tuanya paling utama dengan ibunya, yang telah sangat jauh berlainan dibandingkan sewaktu

mereka masih terletak di Jakarta, kami berdua cuma dapat menduga- duga saja dan

kemungkinannya dia itu terserang post power syndrome. Sebab istriku khawatir untuk

menanyakannya kepada kedua orang tuanya, kemudian Istriku memintaku buat mengorek

penjelasan dari ibunya serta biar ibunya ingin menceritakan tentang permasalahan yang

lagi dihadapinya, hingga istriku memintaku buat menanyakannya sewaktu ia tidak

lagi di rumah serta sewaktu bapaknya lagi ke kebun Apelnya.

Di pagi hari ke 3 sehabis berakhir makan pagi pagi, istriku sembari bawa anakku,

pamitan kepada kedua orang tuanya buat berangkat mendatangi Budenya di kota Kediri,

yang tidak sangat jauh dari Malang serta jika dapat hendak kembali sore nanti.

Lho, Mur( nama istriku), kok Mas mu tidak diajak..?, tanya ibunya.

Laah.., tidak usahlah Buuu, supaya Mas Sur nemenin Ayah serta Bunda, wong tidak lama

saja kok, sahut istriku sembari mengedipkan matanya ke arahku serta saya ketahui apa

iktikad kedipan matanya itu, sebaliknya bapaknya cuma berpesan pendek biar hati-

hati di jalur sebab cuma berangkat dengan cucunya saja.

Tidak lama sehabis istriku berangkat, Pak Tompun pamitan dengan istrinya serta saya,

buat berangkat ke kebun apelnya yang tidak sangat jauh dari rumahnya sambil

meningkatkan kata- katanya, Nak Suuur, jika nanti ingin lihat- lihat kebun, susul

ayah saja ke situ. ceritasexdewasa. org Saat ini yang di rumah cuma tinggal saya serta bunda mertuaku

yang lagi padat jadwal mensterilkan meja makan. Buat mengisi waktu sembari menunggu

waktu yang pas buat melaksanakan tugas yang dimohon oleh istriku, kugunakan

buat membaca koran lokal di ruang tamu.

Cerita Sex Mertua Pemarah Entah telah berapa lama saya membaca koran, yang tentu segala taman sudah

kubaca seluruh tidak kutemukan terdapat cerita berusia disitu, tidak pula kutemukan list

video bokep( ya iyalahhhh…) serta seketika saya dikagetkan dengan suara sesuatu

yang jatuh serta diiringi dengan suara mengaduh dari balik, dengan gerakan reflek

saya lekas berlari mengarah balik sembari berteriak, Buuu, terdapat apa buuu?.

Serta dari dalam kamar tidurnya kudengar suara bunda mertuaku semacam merintih, Nak

Suuur, tolooong Ibuuu, serta kala kujenguk nyatanya bunda mertuaku terduduk di

lantai serta kayaknya habis terjatuh dari bangku kecil di dekat lemari pakaian

sembari meringis serta mengaduh dan mengurut pangkal pahanya. Dan merta kuangkat

bunda mertuaku ke atas tempat tidurnya yang lumayan lebar serta kutidurkan sambil

kutanya, Bagian mana yang sakit Buuu, serta bunda mertuaku menanggapi dengan wajah

meringis semacam menahan rasa sakit, Di mari.., sembari mengurut pangkal paha

kanannya dari luar rok yang dipakainya.

Tanpa permisi kemudian kubantu mengurut paha bunda mertuaku sembari kembali kutanya,

Buuu, apa terdapat bagian lain yang sakit..?

Tidak terdapat kok Suuur, cuman di sejauh paha kanan ini terdapat rasa sakit sedikit..,

jawabnya.

Ooh, iya nak Suuur, tolong ambilkan minyak kayu putih di kamar bunda, supaya paha ibu

terasa panas serta lenyap sakitnya.

Saya lekas mencari minyak yang diartikan di meja rias serta alangkah kagetku ketika

saya kembali dari mengambil minyak kayu putih, kulihat bunda mertuaku telah

menyingkap roknya ke atas sehingga kedua pahanya nampak jelas, putih serta lembut.

Saya tertegun sejenak di dekat tempat tidur sebab memandang panorama alam ini dan

bisa jadi sebab memandang keragu- raguanku ini serta tertegun dengan mataku tertuju ke

arah paha dia, bunda mertuaku langsung saja mengatakan, Ayooo.. lah nak Suuur, nggak

harus ragu- ragu, kaki bunda terasa sakit sekali ini lho, lagi pula dengan bunda mertua

sendiri saja kok pake sungkan sungkan, tolong di urutkan paha bunda tetapi tidak usah

gunakan minyak kayu putih itu, bunda khawatir nanti malah paha bunda jadi kepanasan.

Dengan perasaan penuh keraguan, kuurut pelan- pelan paha kanannya yang terlihat

terdapat ciri agak merah memanjang yang bisa jadi sewaktu terjatuh tadi terserang bangku

yang dinaikinya seraya kutanya, Gimana Buuu, apa bagian ini yang sakit..?

Betul Nak Suuur, yaa yang ituuu, tolong urutkan yang agak keras sedikit dari atas

ke dasar, serta dengan patuh lekas saja kuikuti permintaan bunda mertuaku. Setelah

sebagian dikala kuurut pahanya yang katanya sakit itu dari dasar ke atas, sambil

memejamkan matanya, bunda mertuaku mengatakan kembali, Nak Suuur, tolong agak ke atas

sedikit ngurutnya, sembari menarik roknya lebih ke atas sehingga sebagian celana

dalamnya yang bercorak merah muda serta tipis itu nampak jelas serta membuatku

jadi tertegun serta gemetar entah mengapa, terlebih Miss V bunda mertuaku itu

nampak mengembung dari luar CD- nya serta terdapat sebagian helai bulu vaginanya yang

keluar dari samping CD- nya.

Ayoo, doong, Nak Sur, kok ngurutnya jadi menyudahi, kata bunda mertuaku sehingga

membuatku tersadar.

Iii, yaa, Buuu maaf, tetapi, Buuu, jawabku agak terbata- bata serta tanpa

menuntaskan perkataanku sebab agak ragu.

aah mengapa sih Nak Suuur..?, kata bunda mertuaku kembali sembari tangan kanannya

memegang tangan kiriku dan menggoncangnya pelan.

Buuu, Saa, yaa, saayaa, sahutku tanpa siuman serta tidak ketahui apa yang harus

kukatakan, namun yang tentu penisku jadi terus menjadi tegang sebab memandang bagian

CD bunda mertuaku yang menggelembung di bagian tengahnya.

Cerita Yang lain:

Cerita Sex Pasien

Nak Suuur.., katanya lirih sembari menarik tangan kiriku serta kuikuti saja tarikan

tangannya tanpa prasangka yang bukan- bukan, serta sehabis tanganku diciumnya serta

digeser geserkan di bibirnya, kemudian secara tidak kuduga tanganku diletakkan tepat

di atas vaginanya yang masih tertutup CD serta senantiasa dipegangnya sembari dipijat-

pijatkannya secara lama- lama ke vaginanya diiringi dengan desis suara bunda mertuaku,

ssshh, ssshh.

Peristiwa yang tidak kuduga sama sekali ini begitu mengagetkanku serta secara tidak

siuman saya berguman agak keras.

Cerita Sex Mertua Pemarah

Cerita Sex Mertua Pemarah

Buuu, Saayaa, serta belum pernah saya menuntaskan kata- kataku, dari mulut ibu

mertuaku terdengar, Nak Suuur, koook semacam anak kecil saja.., siiih?.

Buu, Saa, yaa, takuuut jika nanti ayah tiba, sahutku gemetar sebab memang

dikala itu saya khawatir benar, sembari berupaya menarik tanganku namun tangan ibu

mertuaku yang masih senantiasa memegang tanganku, menahannya serta apalagi semakin

menekan tanganku ke vaginanya dan mengatakan pelan,

Nak Suuur, Ayah kembali buat makan siang senantiasa jam 1 siang nanti, tolong

Ibuuu, naak, terdengar semacam mengiba.

Entot bunda nak suurrrrr… bunda telah tidak tahan pengen telanjang bugil dan

dientotin…….

Sesungguhnya siapa sih yang tidak ingin jika telah semacam ini, saya pula tidak

munafik serta tentu para pembaca juga pula tidak dapat menahan diri jika dalam

suasana semacam ini, namun sebab ini baru awal kualami serta terlebih dengan

bunda mertuaku sendiri, pastinya perasaan takutpun tentu hendak terdapat.

Ayooolah Nak Suuur, tolongin Ibuuu, Naak, kudengar bunda mertuaku mengiba kembali

sehingga membuatku tersadar serta tahu- tahu bunda mertuaku sudah memelukku.

Buuu, supaya aku kunci pintunya dahulu, yaa..?, pintaku sebab saya waspadai kalau

nanti terdapat orang masuk, namun bunda mertuaku malah menanggapi,

Tidak harus naak, sepanjang ini tidak sempat terdapat orang pagi- pagi ke rumah Bunda, serta

terus mencium bibirku dengan bernafsu hingga saya sedikit kewalahan untuk

bernafas.

Terus menjadi lama bunda mertuaku terus menjadi tambah kasar saja, sembari senantiasa menciumiku,

tangannya berupaya membebaskan kaos oblong yang kukenakan serta sehabis berhasil

membebaskan kaosku dengan gampang diiringi dengan bunyi nafasnya yang terdengar

berat serta kilat, bunda mertuaku terus mencium wajah dan bibirku serta perlahan-

lahan ciumannya bergerak ke arah leher dan setelah itu ke arah dadaku.

Ciuman demi ciuman bunda mertuaku ini pasti saja membuatku jadi terus menjadi bernafsu

serta ketakutanku yang tadipun telah tidak teringat lagi. Agen Poker Terpercaya

Buuu, boleh aku bukaa, rok Bunda..? tanyaku memohon izin.

Suuur, bol, eh, boleh, Nak, Nak Suur, boleh jalani apa saja.., katanya dengan

suara terputus- putus serta terus kembali menciumi dadaku dengan nafasnya yang cepat

serta saat ini malah berupaya melepas kancing celana pendek yang terdapat di badanku.

Sehabis rok bunda mertuaku terlepas, kemudian kulepaskan pula kaitan BH- nya dan

tersembulah payudaranya yang tidak begitu besar serta telah agak menggelantung ke

dasar dengan puting susunya yang besar kecoklatan. Sembari kuusapkan kedua

tanganku ke bagian dasar payudaranya kemudian kutanyakan,

Buuu, boleh aku pegang serta ciumi tetek, Ibuu..?

Bool, eh, boleh, sayang.., jalani apa saja yang Nak Sur ingin.., Bunda telah lama

sekali tidak memperoleh ini lagi dari bapakmu, ayoo.., sayaang, sahut ibu

mertuaku dengan suara terbata- bata sembari mengangkut dadanya serta perlahan- lahan

kupegang kedua buah dada bunda mertuaku serta salah satu puting susunya langsung

kujilati serta kuhisap- hisap, dan pelan- pelan kudorong badan bunda mertuaku

sehingga jatuh tertidur di kasur serta dari mulut bunda mertuaku terdengar,

ssshh, aahh.., sayaang, ooohh, teruuus, yaang, tolong puasiiin Ibuu, Naak, dan

suara bunda mertuaku yang terdengar menghiba itu menjadikanku terus menjadi terangsang

serta saya telah kurang ingat jika yang kugeluti ini merupakan bunda mertuaku sendiri serta ibu

dari istriku.

Cerita Sex Mertua Pemarah Naak Suuur, kudengar suara bunda mertuaku yang lagi meremas- remas rambut di

kepalaku dan menciuminya,

Ibuu, mau memandang punyamu, Naak, seraya tangannya berupaya memegang penisku

yang masih tertutup celana pendekku.

Iyaa, Buu, aku buka celana dahulu Buuu, sahutku sehabis kuhentikan hisapanku pada

payudaranya dan lekas saja saya bangkit serta duduk di dekat muka bunda mertuaku.

Lekas saja bunda mertuaku memegang penisku yang lagi berdiri tegang dari luar

celana serta berpendapat,

Nak Suur, besar betuuul, serta keras lagi, ayooo, dong cepaat.., dibuka celananya,

supaya Bunda dapat melihatnya lebih jelas, katanya semacam telah tidak tabah lagi, dan

tanpa disuruh bunda buat kedua kalinya, langsung saja kulepas celana pendek yang

kukenakan.

Kala saya membuka CD- ku dan memandang penisku berdiri tegang ke atas, langsung

saja bunda mertuaku berteriak kecil,

Aduuuh, Suuur, besaar sekali, sementara itu bagi anggapanku dimensi penisku

kayaknya normal saja bagi dimensi orang Indonesia tetapi bisa jadi saja lebih

besar dari memiliki suaminya serta bunda mertuaku langsung saja memegangnya serta

mengocoknya pelan- pelan sehingga tanpa kusadari saya menghasilkan desahan kecil,

ssshh, aahh, sembari kedua tanganku kuusap- usapkan di wajah serta rambutnya.

Aduuuh, Buuu, sakiiit, teriakku pelan kala bunda mertuaku berupaya menarik

penisku ke arah mukanya, serta mendengar keluhanku itu lekas saja bunda mertuaku

melepas tarikannya serta memiringkan tubuhnya dan mengangkut setengah badannya

yang ditahan oleh tangan kanannya serta setelah itu mendekati penisku.

Sehabis mulutnya dekat dengan penisku, langsung saja bunda mertuaku mengeluarkan

lidahnya dan menjilati kepala penisku sebaliknya tangan kirinya meremas- remas

pelan kedua bolaku, sebaliknya tangan kiriku kugunakan buat meremas- remas

rambutnya dan sekalian buat menahan kepala bunda mertuaku. Tangan kananku

kuremas- remaskan pada payudaranya yang bergantung ke samping.

Sehabis sebagian kali kepala penisku dijilatinya, pelan- pelan kutarik kepala ibu

mertuaku supaya dapat lebih dekat lagi ke arah penisku serta warnanya bunda mertuaku

kilat paham apa yang kumaksud serta meski tanpa perkata langsung saja

kepalanya didekatkan menjajaki tarikan kedua tanganku serta sembari memegangi batang

penisku dan dengan cuma membuka mulutnya sedikit, bunda mertuaku secara pelan-

pelan memasukkan penisku yang telah basah oleh air liurnya hingga separuh batang

penisku masuk ke dalam mulutnya.

Kurasakan lidah bunda mertuaku dipermainkannya serta digesek- gesekannya pada kepala

penisku, sehabis itu kepala bunda ditariknya mundur pelan- pelan serta kembali

dimajukan sehingga penisku terasa sangat nikmat. Warnanya ia jago ngisep kontol.

Sebab tidak tahan menahan kenikmatan yang di bagikan bunda mertuaku, saya jadi

mendesis, ssshh, aacccrrr, ooohh, menjajaki irama maju mundurnya kepala bunda.

Kian lama gerakan kepala bunda mertuaku maju mundur terus menjadi kilat serta ini menambah

nikmat bagiku.

Sebagian menit setelah itu, bunda mertuaku secara seketika membebaskan penisku dari

mulutnya, sementara itu saya masih mau perihal ini terus berlangsung serta sembari kembali

menyimpan kepalanya di tempat tidur, ia menarik bahuku buat mengikutinya. Ibu

langsung mencium wajahku serta kala ciumannya menuju ke telingaku, kudengar ibu

mengatakan dengan agak berbisik,

Naak Suuur, Bunda pula kepingin memiliki bunda dijilati, serta sembari kunaiki badan ibu

mertuaku kemudian kutanyakan,

Buuu, apa boleh, aku jalani?, serta lekas saja bunda menjawabnya,

Nak Suuur, tolong pegang serta jilati milik bunda, naak, bunda telah lama kepingin

di gituin.

Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, saya merendahkan badanku secara perlahan-

lahan serta kala melewati dadanya kembali kuciumi dan kujilati buah dada ibu

mertuaku yang telah tidak sangat keras lagi, ceritasexdewasa. org sehabis sebagian dikala kuciumi

buah dada bunda, saya lekas merendahkan badanku lagi secara lama- lama sebaliknya ibu

mertuaku meremas- remas rambutku, pula terasa semacam berupaya mendesak kepalaku

supaya cepat- cepat hingga ke dasar. Kuciumi serta kujilati perut serta pusar bunda sambil

salah satu tanganku kugunakan buat merendahkan CD- nya.

Cerita Sex Mertua Pemarah Setelah itu dengan cekatan ku lepas CD- nya serta kulemparkan ke atas lantai. Kulihat

Miss V bunda mertuaku begitu rimbun ditumbuhi bulu- bulu yang gelap mengitari liang

vaginanya. Bisa jadi sebab sangat lama saya menjilati perut serta sekitarnya,

kembali kurasakan tangan bunda yang terdapat di kepalaku menekan ke dasar serta kali ini

kuikuti dengan merendahkan badanku pelan- pelan ke dasar serta sesampainya di dekat

vaginanya, kuciumi wilayah di sekitarnya serta apa yang kulakukan ini mungkin

menimbulkan bunda tidak sabaran lagi, sehingga kudengar suara bunda mertuaku,

Cerita Yang lain:

Cerita Sex Diperkosa 2 Pria

Nak Suuur, tolooong, cepaat, saa.., yaang, ayooo, Suuur.

Tanpa kujawab permintaannya, saya mulai melebarkan kakinya serta kuletakkan badanku

di antara kedua pahanya, kemudian kusibak bulu vaginanya yang rimbun itu buat melihat

belahan Miss V bunda serta sehabis bibir Miss V bunda nampak jelas kemudian kubuka bibir

kemaluannya dengan kedua jari tanganku, nyatanya Miss V bunda mertuaku sudah basah

sekali. Kala ujung lidahku kujilatkan ke dalam vaginanya, kurasakan badan ibu

menggelinjang agak keras sembari mengatakan,

Cepaat, Suuur, bunda telah tidak tahaan.

Dengan kilat kumasukkan mulut serta lidahku ke dalam vaginanya sembari kujilati dan

kusedot- sedot serta ini menimbulkan bunda mulai menaik- turunkan pantatnya serta

bersuara,

ssshh, aahh, Suuur, teruuus, adduuuhh, enaak, Suuur, Kemudian kukecup clitorisnya

kesekian kali sampai membeku, perihal ini membuat bunda mertuaku menggelinjang hebat,

Aahh, ooohh, Suuur, betuuul, yang itu, Suuur, enaak, aduuuh, Suuur, teruskaan,

aahh, sembari kedua tangannya menjambak rambutku dan menekan kepalaku lebih

dalam masuk ke vaginanya.

Kecupan demi kecupan di Miss V bunda ini kuteruskan sehingga gerakan tubuh ibu

mertuaku terus menjadi merajalela serta seketika kudengar suara bunda separuh mengerang,

aahh, oooh, duuuh, Suuur, ibuu, ingin.., mauuu, sampaiii, Naak, oooh, disertai

dengan gerakan pantatnya naik turun secara kilat.

Gerakan tubuhnya terhenti serta yang kudengar merupakan nafasnya yang menjadi

terengah- engah dengan begitu cepatnya serta tangannyapun telah tidak meremas- remas

rambutku lagi, sedangkan itu jilatan lidahku di Miss V bunda cuma kulakukan

sekedarnya di bagian bibirnya saja. Dengan nafasnya yang masih memburu itu,

seketika bunda mertuaku bangun serta duduk dan berupaya menarik kepalaku seraya

mengatakan,

Naak Suuur, ke siniii, saayaang, serta tanpa menolak kuikuti saja tarikan tangan

bunda, kala kepalaku telah di dekat kepalanya, bunda mertuaku langsung saja

memelukku seraya mengatakan dengan suara terputus- putus sebab nafasnya yang masih

memburu,

Suuur, Bunda puas dengan apa yang Nak Suuur, jalani tadi, terima kasiih, Naak.

Bunda mertuaku bertubi- tubi mencium wajahku serta kubalas pula ciumannya dengan

menciumi mukanya sembari kukatakan buat mengasyikkan hatinya,

Buuu, aku sayang Ibuuu, aku mau bunda jadi, puu.. aas.

Sehabis napas bunda telah kembali wajar serta senantiasa saja masih menciumi seluruh

wajahku serta sesekali bibirku, ia mengatakan,

Naak Suuur, Bunda masih belum puas sekali, Suuur, tolooong puasin bunda sampai

betul- betul puaas, Naak, seraya kurasakan bunda merenggangkan kedua kakinya.

Sebab saya masih belum membagikan respon atas perkataannya itu, sebab seketika aku

terpikir hendak istriku serta yang kugeluti ini merupakan bunda kandungnya, saya menjadi

tersadar kala bunda bersuara kembali,

Sayaang, ayooo, tolooong Bunda dipuasin lagi Suuur, tolong masukkan punyamu yang

besar itu ke memiliki bunda.

Buuu, sepatutnya aku tidak boleh melaksanakan ini, terlebih kepada Ibuu, sahutku di

dekat telinganya.

Suuur, tidak apa- apa, Naak, Bunda yang kepingin, lakukanlah Naak, jalani sampai

Bunda betul- betul puas Suuur, katanya dengan suara separuh mengiba.

aahh, biarlah, mengapa kutolak, pikirku serta tanpa membuang waktu lagi saya lalu

mengambil ancang- ancang serta kupegang penisku dan kuusap- usapkan di belahan

bibir Miss V bunda mertuaku yang telah sedikit terbuka. Sembari kucium kuping ibu

kemudian kubisikkan,

Buuu, maaf yaa., aku ingin masukkan saat ini, boleh?.

Suur, kilat masukkan, Bunda telah kepingin sekali Naak, sahutnya semacam tidak

tabah lagi serta tanpa menunggu bunda menuntaskan kalimatnya saya tusukkan penisku

ke dalam vaginanya, bisa jadi entah tusukan penisku sangat kilat ataupun sebab ibu

katanya telah lama tidak sempat digauli oleh suaminya langsung saja beliau

berteriak kecil,

Aduuuh, Suuur, pelan- pelan saayaang, bunda agak sakit niiih, katanya dengan wajah

yang agak meringis bisa jadi menahan rasa kesakitan. Agen Poker Terpercaya

Kuhentikan tusukan penisku di vaginanya, Maaf Buu, aku telah menyakiti Bunda,

maaf ya Bu. Bunda mertuaku kembali menciumku,

Tidak apa- apa Suuur, Bunda hanya sakit sedikit saja kok, coba lagi Suur.., sambil

merangkulkan kedua tangannya di pungungku.

Buuu, aku ingin masukkan lagi yaa serta tolong Bunda bilang yaa, jika bunda merasa

sakit, sahutku. T

anpa menunggu jawaban bunda lekas saja kutusukkan kembali penisku namun sekarang

kulakukan dengan lebih pelan. Kala kepala penisku telah menancap di lubang

vaginanya, kulihat bunda sedikit meringis namun tidak menghasilkan keluhan,

Buuu, sakit.., yaa?. Bunda cuma menggelengkan kepalanya dan menanggapi,

Suuur, masukkan saja sayaang, sembari kurasakan kedua tangan bunda menekan

punggungku.

Saya lekas kembali menekan penisku di lubang vaginanya serta sedikit terasa kepala

penisku telah dapat membuka lubang vaginanya, namun kembali kulihat wajah ibu

meringis menahan sakit. Sebab bunda tidak meringik hingga saya teruskan saja tusukan

penisku serta, Bleess, penisku mulai memecahkan masuk ke liang vaginanya diikuti

dengan teriakan kecil,

Aduuuh, Suuur, sembari menengkeramkan kedua tangannya di punggungku serta pasti saja

gerakan penisku masuk ke dalam vaginanya lekas kutahan supaya tidak menaikkan sakit

untuk bunda.

Buuu, sakit yaa..? maaf ya Buuu. Bunda mertuaku cuma menggelengkan kepalanya.

Enggak kok sayaang, bunda cuma kaget sedikit saja, kemudian mencium wajahku sambil

berucap kembali, Suuur, besar betul punyamu itu.

Pelan- pelan kunaik- turunkan pantatku sehingga penisku yang terjepit di dalam

vaginanya keluar masuk serta ibupun mulai menggoyang- goyangkan pantatnya pelan-

pelan sembari berdesah, ssshh, oooh, aahh, sayaang, nikmat, teruuuskan, Naak,

katanya seraya memesatkan goyangan pantatnya. Akupun telah mulai merasakan

enaknya vaginan bunda serta kusahut desahannya,

Buuu, aahh, punyaa Bunda pula nikmat, buuu, sembari kuciumi pipinya.

Kian lama gerakanku serta bunda terus menjadi kilat serta ibupun terus menjadi kerap mendesah,

Aah, Suuurr, ooh, teruus, Suur. Kala lagi nikmat- enaknya menggerakkan penisku

keluar masuk vaginanya, bunda menghentikan goyangan pantatnya.

Saya tersentak kaget,

Cerita Sex Mertua Pemarah Buuu, mengapa? apa bunda capeeek?, Bunda cuma menggelengkan kepalanya saja, sambil

mencium leherku bunda berucap, Suuur, coba hentikan gerakanmu itu sebentar.

Terdapat apa Buuu, sahutku sembari menghentikan goyangan pantatku naik turun.

Suuur, kalian diam saja serta coba rasakan ini, kata bunda tanpa menarangkan apa

artinya serta tidak kuduga seketika terasa penisku semacam tersedot serta terhisap

di dalam Miss V bunda mertuaku, sehingga tanpa siuman saya berkata, Buuu, aduuuh,

enaak, Buu, teruus Bu, oooh, nikmat Buu, serta tanpa siuman, saya kembali

menggerakkan penisku keluar masuk dengan kilat serta ibupun mulai kembali

menggoyangkan pantatnya.

oooh, aah, Suuur, enaak Suuur, serta nafasnya serta nafaskupun terus menjadi kilat dan

tidak terkendali lagi.

Mengenali napas Bunda dan goyangan pantat Bunda telah tidak terkendali lagi, aku

tidak mau bunda cepat- cepat menggapai orgasmenya, kemudian lekas saja kuhentikan

gerakan pantatku serta kucabut penisku dari dalam vaginanya yang menimbulkan ibu

mertuaku keluhan,

Mengapa, Suuur, kok menyudahi?, tetapi keluhan bunda tidak kutanggapi serta saya segera

membebaskan diri dari pelukannya kemudian bangun.

Tanpa bertanya, kemudian tubuh bunda mertuaku kumiringkan ke hadapanku serta kaki kirinya

kuangkat dan kuletakkan di pundakku, sebaliknya bunda mertuaku cuma mengikuti

saja apa yang kulakukan itu. Dengan posisi semacam ini, lekas saja kutusukkan

kembali penisku masuk ke dalam Miss V bunda mertuaku yang telah sangat basah itu

tanpa kesusahan.

Kala segala batang penisku sudak masuk seluruh ke dalam vaginanya, lekas saja

kutekan badanku kuat- kuat ke tubuh bunda sehingga bunda mulai berteriak kecil,

Suuur, aduuuh, punyamu masuk dalam sekali, naak, aduuuh, teruuus sayaang, aah,

serta saya meneruskan gerakan keluar masuk penisku dengan kokoh.

Tiap kali penisku kutekan dengan kokoh ke dalam Miss V bunda mertuaku, bunda terus

saja berdesah,

Cerita Yang lain:

Cerita Memek Hangat Nya Badan Bu Guru Anisa

Ooohh, aahh, Suuur, enaak, terus, tekan yang kuaat sayaang.

Saya tidak berlama- lama dengan posisi semacam ini. Kembali kehentikan gerakanku

serta kucabut penisku dari dalam vaginanya. Kulihat bunda cuma diam saja tanpa

keluhan lagi serta kemudian kukatakan pada bunda,

Buuu, coba bunda tengkurap serta nungging, kataku sembari kubantu membalikkan badan

serta mengendalikan kaki bunda sewaktu nungging,

Aduuh, Suuur, kalian kok macem- macem sih, pendapat Bunda mertuaku.

Saya tidak menjawab komentarnya serta tanpa kuberi aba- aba penisku kutusukkan

langsung masuk ke dalam Miss V bunda dan kutekan kuat- kuat dengan memegang

pinggangnya sehingga bunda berteriak,

Aduuuh Suuur, oooh, serta tanpa kupedulikan teriakan bunda, langsung saja kukocok

penisku keluar masuk vaginanya dengan kilat serta kokoh sampai membuat tubuh ibu

tergetar kala sodokanku memegang badannya serta tiap kali kudengar ibu

berteriak,

oooh, oooh, Suuur, serta tidak lama setelah itu bunda meringik lagi,

Suuur, Bunda letih Naak, sudaah Suuur, Ibuu capeeek, serta tanpa kuduga bunda lalu

menjatuhkan dirinya tertidur tengkurap dengan nafasnya yang terengah- engah,

sehingga ingin tidak ingin penisku jadi keluar dari vaginanya.

Tanpa mempedulikan kata- katanya, lekas saja kubalik tubuh bunda yang jatuh

tengkurap. Saat ini telah tidur telentang lagi, kuangkat kedua kakinya lalu

kuletakkan di atas kedua bahuku. Bunda yang kulihat telah tidak bertenaga itu hanya

menjajaki saja apa yang kuperbuat. Lekas saja kumasukkan penisku dengan gampang ke

dalam Miss V bunda mertuaku yang memanglah telah terus menjadi basah itu, kutekan dan

kutarik kokoh sehingga payudaranya yang memanglah telah aggak lembek itu terguncang-

guncang. Bunda mertuaku nafasnya terdengar sangat kilat,

Suuur, jangaan, kuat- kuat Naak, tubuh bunda sakit seluruh, sembari memegang kedua

tanganku yang kuletakkan di samping tubuhnya buat menahan badanku.

Mendengar perkata bunda mertuaku, saya jadi tersadar serta teringat jika yang

terdapat di hadapanku ini merupakan bunda mertuaku sendiri serta lekas saja kehentikan

gerakan penisku keluar masuk vaginanya dan kuturunkan kedua kaki bunda dari

bahuku serta langsung saja kupeluk tubuh bunda dan kuucapkan,

Maaf, Buu, jika aku menyakiti Bunda, aku hendak berupaya buat pelan- pelan, segera

saja bunda berucap,



Suuur tidak apa- apa Nak, tetapi Bunda lebih suka dengan posisi semacam ini saja,

ayoo, Suuur mainkan lagi punyamu supaya bunda kilat puaas.

Iyaa, Buuu, aku hendak coba lagi, sahutku sembari kembali kunaik- turunkan pantatku

sehingga penisku keluar masuk Miss V bunda serta kali ini saya jalani dengan hati-

hati supaya tidak menyakiti tubuh bunda, serta bunda mertuakupun saat ini telah mulai

menggoyangkan pantatnya dan sesekali mempermainkan otot- otot di vaginanya,

sehingga kadang- kadang terasa penisku terasa tertahan sewaktu merambah liang

vaginanya. Agen Poker Terpercaya

Kala salah satu buah dada bunda kuhisap- hisap puting susunya yang telah mengeras

itu, bunda mertuaku terus menjadi memesatkan goyangan pinggulnya serta terdengar

desahannya yang agak keras diantara nafasnya yang telah mulai memburu,

ooohh, aahh, Suuur, teruuus, oooh, seraya meremas- remas rambutku lebih keras.

Akupun turut memesatkan keluar masuknya penisku di dalam vaginanya.

Goyangan pinggul bunda mertuakupun terus menjadi kilat serta kayaknya telah tidak bisa

mengendalikan dirinya lagi. Diiringi nafasnya yang terus menjadi terengah- engah serta kedua

tangannya dirangkulkan ke punggungku kuat- kuat, bunda berkata dengan terbata-

bata,

Nak Suuur, aduuuh, Ibuuu, sudaah, oooh, mauuu kelluaar. Saya susah bernafas karena

punggungku dipeluk serta dicengkeramnya dengan kokoh serta setelah itu bunda mertuaku

jadi terdiam, cuma nafasnya saja yang kudengar terengah- engah dengan keras

serta genjotan penisku keluar masuk vaginanya.

Buat sedangkan saya hentikan buat membagikan peluang pada bunda menikmati

orgasmenya sembari kuciumi mukanya, Gimana,

Buuu?, mudah- mudahan bunda lumayan puas.

Cerita Sex Mertua Pemarah Bunda mertuaku senantiasa masih menutup matanya serta tidak lekas menanggapi pertanyaanku,

yang tentu napas bunda masih memburu namun telah mulai menurun dibanding

tadinya. Sebab bunda masih diam, saya jadi sangat kasihan serta kusambung

pertanyaanku tadi di dekat telinganya, Agen Poker Terpercaya

Buu, aku ketahui bunda tentu letih sekali, lebih baik bunda rehat dahulu saja..,

yaa?, seraya saya mulai mengangkut pantatku supaya penisku dapat keluar dari vagina

bunda yang telah sangat basah itu.

Namun baru saja pantatku mau kuangkat, nyatanya bunda mertuaku cepat- cepat

mencengkeram pinggulku dengan kedua tangannya serta sembari membuka matanya,

memandang ke wajahku,

Jangaan, Suuur, jangan dilepas punyamu itu, bunda diam saja sebab mau melepaskan

letih sembari menikmati punyamu yang besar itu mengganjal di tempat ibuuu, jangaan

dicabut dahulu, yaa, sayaang, terus kembali menutup matanya.

Mendengar permintaan bunda itu, saya tidak jadi mencabut penisku dari dalam vagina

bunda serta kembali kujatuhkan badanku pelan- pelan di atas tubuh bunda yang nafasnya

saat ini telah nampak mulai agak tertib, sembari kukatakan,

Tidaak, Buuu, aku tidak hendak mencabutnya, aku pula masih kepingin terus seperti

ini, sembari kurangkul leher bunda dengan tangan kananku.

Bunda cuma diam saja dengan pernyataanku itu, namun seketika penisku yang sejak

tadi kudiamkan di dalam vaginanya terasa semacam dijepit serta tersedot Miss V ibu

mertuaku, serta tanpa siuman saya mengaduh,

Aduuuh, oooh, Buuu.

Mengapa, sayaang, enaak yaa?, sahut bunda sembari mencium bibirku dengan lembut dan

sembari kucium hidungnya kukatakan, Buuu, enaak sekaliii, serta semacam tadi,

sewaktu bunda mertuaku mula- mula menjepit serta menyedot penisku dengan vaginanya,

secara tidak terencana saya mulai menggerakkan lagi penisku keluar masuk vaginanya

serta bunda mertuakupun kembali mendesah,

oooh, aah, Suuur, teruuus, naak, aduuuh, enaak sekali.

Terus menjadi lama gerakan pinggul bunda terus menjadi kilat serta kembali kudengar nafasnya

terus menjadi lama terus menjadi memburu. Gerakan pinggul bunda kuimbangi dengan mempercepat

kocokan penisku keluar masuk vaginanya. Kian lama saya kayaknya telah tidak

kokoh buat menahan supaya air maniku senantiasa tidak keluar,

Buuu, sebentar lagi, sayaa, sudaah, ingin keluaar, sembari kupercepat penisku keluar

masuk vaginanya serta bisa jadi sebab mendengar saya telah mendekati klimaks, ibu

mertuakupun terus menjadi memesatkan gerakan pinggulnya dan mempererat cengkeraman

tangannya di punggungku seraya mengatakan,

Suuur, teruuuss, Naak, Ibuuu, jugaa, telah dekat, ooohh, ayooo Suuur, semprooot

Ibuu dengan airmuu, sekaraang.

Iyaa, Buuu, tahaan, sembari kutekan pantatku kuat- kuat serta kami akhiri teriakan

itu dengan berpelukan sangat kokoh dan senantiasa kutekan penisku dalam- dalam ke

Miss V bunda mertuaku.

Dalam klimaksnya terasa Miss V bunda memijat penisku dengan kokoh serta kami terus

terdiam dengan napas terengah- engah.

Sehabis napas kami berdua agak tertib, kemudian kucabut penisku dari dalam vagina

bunda serta kujatuhkan badanku dan kutarik kepala bunda mertuaku serta kuletakkan di

dadaku. Sehabis nafasku mulai tertib kembali serta kuperhatikan napas ibupun

begitu, saya jadi ingat hendak tugas yang diberikan oleh istriku.

Buuu, apa ini yang menimbulkan bunda senantiasa marah- marah pada Ayah..?, tanyaku.

Bisa jadi saja Suuur, mengapa Suuur?, Sahutnya sembari tersenyum serta mencium pipiku.

Buuu, jika benar, tolong bunda mengurangi marah- marahnya kepada Ayah, kasihan ia,

bunda cuma diam serta semacam berfikir.

Sehabis diam sebentar kemudian kukatakan,

Buuu, telah siang lho, seraya kubangunkan badan bunda dan kubimbing ke kamar

mandi.

Sehabis kejadian ini terjalin, bunda acapkali mendatangi rumah kami dengan

alibi kangen cucu serta anaknya Mur, namun realitasnya bunda mertuaku selalu

mengontakku lewat telepon di kantor serta memohon jatahnya di sesuatu motel,

saat sebelum mengarah ke rumahku. Untungnya hingga saat ini Istriku tidak curiga, hanya

saja ia merasa aneh, sebab tiap bulannya ibunya senantiasa mengunjung rumah kami

SANGAT KERAS DAN NIKMAT

- Copyright © Cerita Bokep88 - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -